REPUBLIKA.CO.ID, "Humor itu serius …!’’ Mungkin bagi sebagian orang, humor, ngebodor, atau kelucuan adalah soal sepele atau main-main. Bahkan, dalam banyak kajian humor sebenarnya hanya bisa dilakukan oleh orang jenius dan berani berpikir "di luar kotak".
Untuk "menguliti" soal humor, ternyata belum banyak pemikir Indonesia yang melakukannya. Dan, dari sedikit orang itu ada satu tokohnya, yakni mendiang Arwah Setiawan. Nama ini unik, meski sangat serius karena sempat dianggap kelucuan karena memakai kata "Arwah", itulah identitas sebenarnya dari mendiang lelaki yang disebut sebagai pemikir humor Indonesia. Memang, dia sudah lama meninggalkan dunia fana ini, tapi sosok Arwah dalam dunia humor Indonesia tetap eksis dan sulit dicari tandingannya.
Ketika masih hidup, almarhum Arwah sempat bekerja di USIS (Kedutaan Besar Amerika). Ia pun pernah menjadi pemimpin redaksi di banyak majalah. Bahkan, Arwah sempat duduk sebagai redaktur pelaksana sebuah majalah paling serius di Indonesia, yakni majalah sastra Horison. Sebelum wafat, dia sempat berkantor di Citra Audi Vistama (pelayanan profesional media audiovisual) sebagai kepala divisi kebudayaan, bersama Dwi Koendoro (kartunis Panji Koming) yang duduk sebagai direktur utama perusahaan.
Tulisan ini ditulis dalam rangka mengenang sosok Arwah Setiawan, sekaligus dan dalam rangka menyambut pergelaran seminar bertajuk "Humor Itu Memang Serius’. Acara ini akan berlangsung di Galeri Indonesia Kaya Grand Indonesia West Mall, lantai 8, pada Jumat 11 Maret 2016 pukul 15.00 -17.30 WIB. Perlu dimaklumi, seminar ini gratis, bila ingin hadir maka sebaiknya mendaftarkan diri dulu di www.Indonesiakaya.com, supaya mendapat tempat duduk. Dan, yang akan menjadi pembicara adalah Jaya Suprana, Arswendo Atmowiloto, dan Seno Gumira Ajidarma (moderator).
Berikut pemikiran almarhum Arwah Setiawan tentang "Humor Itu Serius" saat memberikan ceramah di Taman Ismail Marzuki pada 26 Juli 1977. Tulisan serial ketiga ini merupakan serial terahir.