REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan deras terjadi Selasa (23/2) siang hingga petang menyebabkan longsor di Desa Jingkang Kecamatan Ajibarang, Banyumas. Longsor di desa ini menyebabkan tiga ruang kelas SMP Maarif 2 ambruk, sehingga tidak bisa digunakan lagi untuk belajar-mengajar.
Kepala Sekolah SMP 2 Maarif Desa Jingkang, Waluyo, menjelaskan lahan yang longsor merupakan lahan bukit yang memang berada di dekat bangunan sekolah. ''Longsoran inilah yang kemudian merobohkan dinding ruang kelas sehingga hampir seluruh bangunan menjadi ambruk,'' jelasnya, Rabu (24/2).
Dia menyatakan, pihak sekolah sebenarnya sudah mengantisipasi kemungkinan longsor dengan membuat talud di sekitar tebing yang berbatasan langsung dengan sekolah. Namun talud yang dibangun ternyata tidak kuat menahan gerakan tanah, sehingga desakan tanah yang longsor kemudian mendorong dinding bangunan sekolah.
Akibat kejadian itu, tiga ruang kelas yang rusak tidak bisa lagi digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar ratusan siswa kelas VIIA, VIIB dan VIIC yang semula menemati ruang tersebut, pada Rabu (24/2) dipindahkan ke gedung musholla, laboratorium IPA dan bangunan gudang.
Meski demikian, seluruh siswa SMP Maarif akhirnya dipulangkan lebih awal karena pihak sekolah dibantu dengan masayarakat, BPBD dan anggota TNI/Polri, melakukan gotong royong membersihkan puing-puing bangunan yang ambruk.
Waluyo juga menyebutkan, talud yang dibangun sebagai batas antara gedung sekolah dan bukit yang longsor, sebenarnya baru selesai dibangunan sepekan lalu. ''Rencananya, kami baru akan melakukan pemadatan tanah. Tapi belum sampai pemadatan dilakukan, tanahnya sudah lebih dulu longsor,'' katanya.