Jumat 26 Feb 2016 02:19 WIB

Pengamat: Setya Novanto Sulit Menahkodai Golkar

Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang menilai sulit bagi Setya Novanto untuk menahkodai Partai Golkar. Hal tersebut karena mantan Ketua DPR itu sempat tersandung masalah etik.

"Jika Golkar dalam situasi normal dan Novanto tidak tersandung kasus etik, maka dapat diduga jalan Novanto menjadi Ketua Umum Golkar akan mulus, namun atas kejadian dan situasi sebelumnya akan sulit bagi Novanto untuk menahkodai Golkar," katanya, Kamis (25/2).

Atang mengemukakan pandangan itu berkaitan dengan keinginan Novanto untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar pada Munas partai itu April atau Mei 2016. Menurutnya, jika Novanto mencalonkan diri maka, Novanto tidak saja berhadapan dengan penolakan dari kubu Agung Laksono, tetapi justru sesama kubu ARB akan saling menjatuhkan.

Di sini Novanto mengalami kesulitan untuk melakukan konsolidasi dengan DPD 1 dan 2, kata Ahmad Atang. Namun demikian, segala kemungkinan bisa saja terjadi. Jika kader Golkar mempercaya Novanto menahkodai Golkar maka dapat dipastikan golkar akan ditinggalkan oleh pendukungnya.

Selain itu, Novanto akan menjadikan Golkar sebagai alat balas dendam. Jika itu yang terjadi maka kecerdasan politikus Golkar itu patut dipertanyakan oleh kadernya sendiri, katanya.

Masih dipercaya

Dia menambahkan, Novanto setelah mundur dari Ketua DPR akibat kasus papa minta saham, maka karir politik Novanto diprediksi akan tenggelam, namun ARB sebagai Ketua Umum Golkar masih mempercayainya menjadi ketua fraksi.

Sungguhpun begitu, dilengserkan dari Ketua DPR adalah cacat politik yang dialami oleh Novanto, karena dalam sejara politik nasional, sebagai Ketua DPR hanya Novanto yang mengundurkan diri karena kasus etik. Dengan demikian, menjadi ketua fraksi bukan jalan untuk mengembalikan martabat Novanto.

Karena itu Novanto sedang mencari panggung untuk kembali eksis secara politik yakni merebut posisi menjadi ketua umum Golkar. Novanto kata dia, bukanlah pendatang baru di partai Golkar, namun karir politiknya dimulai dari bawah dan kader Golkar pasti tahu soal ini.

"Karena itu majunya Novanto menjadi ketua golkar secara normatif adalah sebuah kewajaran," ujarnya.

Menurutnya, tidak ada yang melarang Novanto untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar. Dilihat dari dinamika di internal Golkar maka Novanto adalah bagian dari gerbong ARB, sehingga majunya Novanto menjadi polemik tersendiri.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement