Ahad 28 Feb 2016 03:27 WIB

Presiden Rouhani Menang Bulat Pada Pemilu Iran

Rep: C35/ Red: Indira Rezkisari
Antrean masyarakat Iran untuk memberikan suara dalam pemilihan anggota parlemen di Qom, Iran, Jumat, 26 februari 2016.
Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
Antrean masyarakat Iran untuk memberikan suara dalam pemilihan anggota parlemen di Qom, Iran, Jumat, 26 februari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Presiden Hassan Rouhani menang bulat pada pemungutan suara, yang memenangkan 29 dari 30 kursi yang dicadangkan bagi Ibu Kota Teheran. Hasil awal tersebut dirilis pada Sabtu (27/2).

Pemilihan parlemen tersebut dipercepat setelah sanksi atas Iran dicopot. Kemudian puluhan juta penduduk memadati tempat pemungutan suara (TPS) pada Jumat (26/2) waktu setempat untuk pemungutan suara untuk parlemen dan eksekutif tersebut.

“Pemilihan Iran saat ini memberikan kredibilitas dan berpengaruh pada pemerintah. Kompetisi sudah berakhir, saatnya untyuk membuka lembaran baru dalam pembangunan ekonomi Iran,” kata Presiden Rouhani, menurut Reuters, Sabtu (27/2).

Presiden Rouhani menambahkan, pemerintah akan bekerja sama dengan pihak manapun untuk masa depan Iran. Sementara itu penghitungan awal dihitung dari sekitar 1,5 juta penduduk Teheran. Kurang dari seperlima dari total pemilih di ibu kota. Sedangkan menurut angka dari Kementerian Dalam Negeri Iran menyebutkan bahwa Akbar Hashemi Rafsanjani memimpin dalam penghitungan suara untuk Majelis Ahli.

Mohammed Reza Aref, reformis senior di Iran unggul dalam penghitungan suara untuk kursi parlemen di antara kandidiat di Teheran. Dia memimpin di antara 1.000 kandidat lainnya yang memperebutkan 30 kursi parlemen. Aref, mantan calon Presiden Stanford dan pernah menjabat sebagai menteri tersebut merupakan Wakil Presiden dari mantan Presiden reformis Mohammad Khatami.    

Pemilihan suara ganda tersebut itu dilihat oleh para analis sebagai titik balik potensial untuk Iran, di mana hampir 60 persen dari 80 juta penduduk berada di bawah usia 30 tahun.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement