REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan buruh siap berpolitik dengan mengusung partai politik alternatif pada 2017, kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
"Polanya masih kami cari, apakah dengan mendirikan partai baru atau mendukung salah satu partai," kata Said Iqbal dalam jumpa pers di sela-sela Rapat Kerja Nasional KSPI di Jakarta, Selasa (1/3).
Iqbal mengatakan buruh yang berpolitik sudah terjadi di beberapa negara dengan berbagai pola. Salah satunya memang dengan mendirikan partai politik seperti yang terjadi di Inggris.
Iqbal mengatakan bila pun pola yang diambil adalah mengusung partai politik tertentu, maka buruh akan bersikap independen meskipun tidak netral.
"Buruh tetap independen dalam arti tidak terikat dengan partai politik tertentu, tetapi juga bukan berarti netral karena pasti mendukung partai tertentu," tuturnya.
Sebagai langkah awal, Iqbal menyatakan kalangan buruh sedang mempersiapkan pendirian organisasi masyarakat sebagai kendaraan politik. Namun, dia kembali menegaskan, organisasi masyarakat itu tidak akan menjadi "underbow" partai politik.
Menurut Iqbal, pembentukan organisasi masyarakat sebagai kendaraan politik itu tidak hanya akan dimotori oleh KSPI, tetapi juga federasi, konfederasi dan elemen-elemen buruh yang lain. "Saat ini kekuatan buruh belum terkonsolidari. Kalangan buruh sudah bersatu dan sepakat untuk berpolitik," ujarnya.