Senin 07 Mar 2016 16:06 WIB

Indonesia Dinilai Perlu Cari Komoditas Ekspor Baru

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Ekspor (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dinilai harus mencari komoditas baru untuk diekspor agar bisa bersaing dalam kondisi ekonomi dunia yang lemah. Hal ini untuk merealisasikan target pertumbuhan ekspor berada di double digit atau sekitar 10,4 persen tahun depan.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menuturkan, Indonesia sebagai negara ASEAN memiliki pesaing yang cukup ketat. Apalagi sesama negara ASEAN memiliki produk komoditas ekspor yang hampir mirip. Dengan nilai komoditas yang masih lemah akibat pelemahan global, sudah pasti produk ekspor Indonesia pun makin bersaing dengan negara tetangga.

Kondisi ini akhirnya memaksa sejumlah negara ASEAN harus mencari komoditas baru yang bisa berdaya saing di saat kondisi ekonomi lesu. Melalui komoditas baru, harapannya akan ada tumbuh pasar baru yang bisa menerima produk dari Indonesia.

"Salah satu yang dimiliki Indonesia tapi kurang dimiliki negara lain adalah produk dari perkebunan maupun perhutanan," ujar Enny, Senin (7/3).