REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih loncat indah DKI Jakarta Harli Ramayanti menyatakan khawatir dengan netralitas sistem penilaian yang cenderung menguntungkan tuan rumah pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 di Jawa Barat .
Kekhawatiran tersebut mengingat kerap terjadinya kelonggaran penilaian hasil pertandingan bagi tuan rumah penyelenggara PON. "Kalau khawatir ya ada, tapi kalau saya prinsipnya yang penting anak-anak latihan. Harus lebih ke aspek spritual yang lebih bersih juga," kata Harli di Jakarta, Senin (7/3).
Harli terus menekankan kepada seluruh anak asuhnya untuk terus fokus pada program latihan, menjaga kondisi spiritual tetap bersih, dan tidak memikirkan hal-hal negatif yang bisa merusak fokus tersebut.
Dengan menekankan pada ketiga aspek tersebut, ujarnya, diharapkan mampu membuat atlet-atlet lebih santai dan tidak merasa terbebani dengan program latihan yang padat. Lebih lanjut Harli menegaskan akan menargetkan perolehan empat medali emas pada agenda olahraga nasional yang akan digelar pada bulan September 2016 di Jawa Barat itu.
"Kita targetnya empat, paling tidak sama dengan PON yang lalu. Walaupun ada peluang (untuk lebih) tapi kita tetap empat dulu. Kalau nanti ternyata bisa lebih dari itu kan sangat bagus," kata Harli.
Tim loncat indah DKI Jakarta renacananya akan menurunkan sebanyak 10 atlet untuk bertarung di ajang PON XIX 2016. Dari jumlah tersebut, lima di antaranya atlet laki-laki dan lima perempuan. Sedangkan dari total 10 orang tersebut enam di antaranya merupakan atlet pelatnas.
Sehubungan dengan hal tersebut, Harli menyebutkan DKI Jakarta telah menyumbang enam atlet dari total 12 atlet yang masuk ke dalam pelatnas atau setengah dari kuota.
"Total atlet untuk pelatnas dari Jakarta enam (orang), Jawa Barat satu, Jawa Timur tiga, Jawa Tengah satu, dan Palembang satu," kata Harli.
Baca juga: Dua Venue PON XIX 2016 Jabar Masuk Tahap Kritis