Ahad 13 Mar 2016 22:19 WIB

Tertibkan Lahan, Aliran Listrik ke Permukiman Warga Diputus

Rep: C35/ Red: Maman Sudiaman
Memutus aliran listrik (ilustrasi)
Foto: Antara
Memutus aliran listrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang melalui PT PLN Kota Tangerang akhirnya memutus aliran listrik ke permukiman warga RT 05/09 Kelurahan Buaran Indah dan Kelurahan Tanah Tinggi. Kegiatan pemutusan aliran listrik tsb sebagai bentuk realisasi dari tahapan rencana penertiban di kawasan itu.

Syaiful Rohman, Asisten Tata Pemerintahan Sekretaris Daerah Kota Tangerang selaku ketua tim penertiban tersebut mengaku Pemkot sudah memberikan surat peringatan kepada warga untuk segera mengosongkan lahan tersebut sejak Desember tahun lalu. Lahan tersebut merupakan milik PT KAI dan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), yang dijadikan sebagai rumah pemotongan ayam (RPA) oleh warga.

"Sebetulnya kami sudah memberikan peringatan sejak Desember 2015 lalu. Kemudian mereka minta waktu lagi, akhirnya kami berikan sampai akhir Februari. Februari sudah kami peringatkan harus dikosongkan maksimal 12 Maret kemarin, tapi ternyata mereka masih beroperasi," ujar Syaiful di Tanah Tinggi, kota Tangerang, Ahad (13/3).

Syaiful menjelaskan, sesuai rencana tata ruang wilayah berdasarkan peraturan daerah, tanah tersebut merupakan lahan yang akan digunakan sebagai ruang terbuka hijau dan juga perkantoran. Sementara warga yang menjadikannya sebagai RPA pun menyadari bahwa mereka sedang menggunakan lahan pemerintah untuk usaha mereka. 

Bahkan, sebenarnya Pemkot Tangerang sudah memberikan aturan mengenai lahan khusus RPH di dua lokasi. Diantaranya di kecamatan Neglasari dan kecamatan Karawaci. Sementara itu, menurut Syaiful mereka juga sudah memiliki lahan dan sudah membangun RPA di Neglasari. Hanya saja mereka masih mengeluhkan adanya kekurangan-kekurangan ketika beroperasi di Neglasari. 

Berbagai keluhan mereka terkait kebutuhan dasar seperti akses jalan, PJU, drainase dan air bersih di lokasi RPA tersebut, menurut Syaiful sudah dipenuhi semua. Mulai hari ini, Ahad (13/3), air juga sudah dialirkan ke tempat tersebut. Sehingga warga tidak punya alasan lagi untuk tetap bertahan di lahan milik pemerintah itu. 

Eksekusi penertiban secara resmi dilakukan pada Selasa (15/3) mendatang. Saat ini, Syaiful mengaku, hanya mengangkut barang-barang mereka untuk dipindahkan ke Neglasari. 

"Sekarang pengangkutan barang-barang mereka kami bantu dengan menyiapkan armada pengangkutan sebanyak 38 truk," katanya.

Selain itu, Pemkot juga sudah menyiapkan penampungan bagi para warga yang belum memiliki tempat tinggal. Menurut Syaiful Pemkot menyediakan 90 kamar di Rusun Gebang Raya dan juga Rusun Manis. 

Dalam penertiban tersebut tidak ada perlawanan dari warga. Mengingat warga juga menyadari bahwa mereka sudah seringkali diberikan surat peringatan oleh Pemkot. Bahkan menurut Syaiful mereka sudah diperingatkan sejak lima tahun lalu untuk mengalihkan tempat usaha mereka. 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement