REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya 1.500 personrl gabungan TNI, Polri dan Satpol PP mengawal demonstrasi angkutan umum di Balai Kota dan Istana Negara, Senin (14/3). Ribuan personel itu ditempatkan di beberapa titik aksi.
"Kita sebar di Balai Kota, Istana, dan Kemenkominfo," kata Kapolres Jakarta Pusat Hendro Pandowo di Jakarta.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, massa kini mulai bergerak dari Balai Kota Jakarta menuju Istana Negara. Aksi tersebut sempat menghambat arus lalu lintas di depan kantor Gubernur Jalan Medan Merdeka Selatan.
(Baca: Seratusan Sopir Protes Tolak Grab dan Uber Taxi)
Aksi unjuk rasa ini bertujuan meminta pemerintah menutup perusahaan aplikasi online yang menjalankan bisnis transportasi. Para sopir taksi dan bus kota mengeluhkan pendapatan yang menurun menyusul kehadiran transportasi umum berbasis aplikasi online.
Selain itu, mereka mendesak pemerintah mengeluarkan segera Perpres atau Inpres yang mengatur persoalan transportasi yang sebelumnya diatur oleh UU Nomor 2 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan terkait Revisi Perda no 5 tahun 2014 tentang usia kendaraan.