REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Indonesia meminta Wali Kota Bogor segera menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2015 kepada DPRD kota Bogor. Terkait hal tersebut, Hubungan Masyarakat Setda Kota Bogor mengatakan penyusunan LKPJ 2015 masih belum selesai. 

“Sekarang sedang proses editing dari buku besar ke buku kecil atau resume untuk dibacakan pada saat paripurna oleh wali kota,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Setda Kota Bogor Encep Moh Ali Alhamidi, Jumat (18/3).

Sementara Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Setda Kota Bogor Herry Karnadi juga membenarkan LKPJ 2015 masih dalam tahap akhir penyusunan. Menurutnya, pekan depan baru akan dilakukan penyelarasan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). “Seperti yang sudah-sudah dalam prosesnya, kendala yang masih terjadi ada SKPD yang telat menyampaikan data sehingga pembuatan LKPJ 2015 ini belum selesai,” ungkap Herry kepada Republika.co.id, Jumat (19/3).

Herry menyatakan pada Kamis (24/3), DPRD Kota Bogor meminta buku LKPJ 2015 harus disampaikan. Selanjutnya, ditargetkan pada Rabu (30/3), LKPJ 2015 Kota Bogor bisa diparipurnakan.

Mengenai lamanya Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan LKPJ 2015 kepada DPRD mendapatkan sorotan tersendiri dari KOPEL Indonesia. Direktur KOPEL Indonesia Syamsuddin Alimsyah memberikan nilai C kepada Kota Bogor karena lamanya waktu menyampaikan LKPJ. 

Terkait hal tersebut, Herry berpendapat tim penyusun sudah berusaha untuk menyajikan data selengkap dan seakurat mungkin. “Dalam pengerjaan LKPJ, kami fokus pada substansi. Masalah kemudian menjadi mepet waktunya ya kendala memang selalu ada,” jelas Herry.

Ikuti Whatsapp Channel Republika