REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi meminta polisi segera mengambil tindakan terhadap ajaran sesat Millah Abraham (MA).
Ahmad Zahid yang juga Menteri Dalam Negeri mengungkapkan hal tersebut dalam aplikasi Telegram, seperti dikutip Harian Metro, Selasa (22/3), ketika diminta mengambil tindakan tegas terhadap pengikut MA yang disebut-sebut merancang membeli senjata dan menguasai wilayah Sabah, Serawak, dan Kalimantan di Indonesia dalam tempo tiga tahun lagi.
Akhir pekan lalu Kepolisian Malaysia dilaporkan telah mengungkapkan kumpulan sesat itu memasuki fase lebih serius, karena mulai menjurus ke arah militan untuk membentuk negara Daulah Islamiyah.
Kepala Unit Khusus Bukit Aman Datuk Seri Mohamad Fuzi Harun mengatakan, hasil pengusutan pihaknya mendapati pergerakan MA kini lebih tertumpu di kawasan perbatasan Malaysia-Indonesia dan mempunyai agenda merekrut masyarakat setempat.
Ia mengatakan, polisi memandang serius ancaman itu dan senantiasa memantau perkembangan aktivitas MA yang dianggap ancaman baru bagi keselamatan negara jika tidak dibendung.
Hingga saat ini, 78 orang telah ditahan dalam beberapa kali penggerebekan oleh Kantor Agama Islam Wilayah Persekutuan (JAWI) sejak 2014, namun pimpinan MA masih aktif merekrut pengikut baru untuk mendapatkan dana operasi dan penyebaran doktrin sesat.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Pemimpin Spiritual Hamas Tewas Dirudal Israel