Sabtu 26 Mar 2016 10:10 WIB

Penyintas Tragedi Brussels: Rasanya Seperti Akhir Dunia

Rep: Gita Amanda/ Red: Angga Indrawan
Tersangka pelaku pengeboman bandara Brussels.
Foto: RT/AFP
Tersangka pelaku pengeboman bandara Brussels.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Fanny Clain baru saja tiba di Brussels, pada Selasa (22/3) pagi. Ia sedang berada di meja check-in bandara, ketika salah satu bom meledak hingga membuatnya terlempar ke tanah. Saat itu perempuan 20 tahun itu merasa seperti akhir dunia.

"Itu sebuah suara yang sangat keras, akhir dunia dalam satu detik. Saya menemukan diri saya di lantai, dan darah ada di mana-mana," kata Clain seperti dilansir Daily Mail.

Clain merupakan seorang misionaris dari Montelimar, Prancis. Ia termasuk satu dari 270 orang yang terluka akibat serangkaian serangan bom bunuh diri di Brussels.

Bercerita mengenai pengalamannya pada Kamis (24/3), kepada koran Belgia HLN dari tempat tidurnya di rumah sakit, Suster Clain mengatakan setelah kejadian ia sempat bangkit dan berjalan keluar terminal bandara. Kala itu ia tak menyadari luka yang dideritanya. Hingga kemudian menemukan dan menatap pantulan dirinya di cermin.

"Aku melihat diriku di cermin dan aku setengah terbakar. Aku tak melihat terlalu lama. Tapi luka bakar ini yang paling menyakitkan," ujarnya dengan wajah penuh balutan perban.

Suster Clain menjadi korban bersama sekelompok misionaris Mormon lain termasuk Mason Wells (19 tahun). Sebelumnya Wells juga merupakan penyintas dari bom Boston dan serangan Paris.

Wells mengisahkan ia mengalami pecah tendon achilles, cedera pecahan peluru dan luka bakar tingkat tiga di wajah dan tangannya. Wells saat ini berada di rumah sakit Belgia dan berharap untuk segera pulih.

Mantan pemain basket kelahiran Brasil Sebastien Bellin, juga menjadi korban serangan. Dalam salah satu foto yang beredar, tampak Bellin terbaring di lantai bandara dengan darah menggenang di sekitarnya.

"Setelah mendengar ledakan pertama di dekat aula keberangkatan, saya mulai berlari," katanya kepada Le Capitale.be dari tempat tidurnya di Rumah Sakit Erasme Brussels.

Bellin mengatakan ia terkena ledakan di pinggul dan saat ledakan lain terjadi ia terlempar ke udara. Ia mengatakan tubuhnya yang berbobot 115 kilogram bahkan terhempas ke udara bagaikan bulu bantal tertiup angin.

Dua bom meledak di bandara Belgia pada Selasa. Sementara ledakan ketiga gagal dan pelaku melarikan diri. Pelaku sempat meninggalkan bahan peledak yang kemudian langsung diamankan petugas. Kedua pelaku pengeboman yang tewas diidentifikasi sebagai Najim Laachraoui dan Ibrahim al-Bakraoui. Mereka meledakkan diri di ruang keberangkatan bandara.

Pascaserangan Selasa lalu, polisi Belgia pada Kamis menangkap enam orang dalam upaya penyelidikan lebih lanjut. Kantor kejaksaan federal di Belgia mengatakan, penangkapan merupakan hasil pencarian polisi di kota Schaerbeek di utara, Jette di barat dan pusat kota Belgia.

 

Penangkapan dilakukan beberapa hari setelah bom bunuh diri menghantam bandara dan stasiun kereta metro di Brussels. Insiden tersebut menewaskan setidaknya 31 orang dan melukai sekitar 270 lainnya, dan tercatat sebagai serangan terburuk dalam sejarah Belgia.

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement