REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pemerintah Belgia pada Selasa (19/4) mempertahankan status ancaman terhadap negara di level tertinggi kedua. Ini dilakukan setelah mereka melihat adanya tanda Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengirim lebih banyak militan ke Belgia dan Eropa.
Tingkat siaga Belgia telah diturunkan ke level tiga dari level empat maksimum dua hari pascaserangan 22 Maret yang menewaskan 32 jiwa. Namun hingga kini pemerintah Belgia belum menurunkan level siaganya tersebut.
"Ada indikasi ISIS telah mengirim lebih banyak militannya ke Eropa dan Belgia, tingkat siaga saat ini tak akan turun," kata juru bicara pusat krisis Belgia.
Dengan mempertahankan status siaga itu, pihak berwenang menunjukkan kemungkinan adanya serangan.
Sejauh ini jaksa telah menahan dua orang yang terlihat dalam rekaman di samping pelaku bom bunuh diri di metro dan bandara Brussels. Itu berarti semua pelaku pengeboman Brussels telah tewas atau ditangkap.