REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat mencatat dari awal Januari hingga 23 Maret 2016 ada 15.472 unggas yang terdiri dari ayam kampung, ayam layer, ayam, itik, burung puyuh dan entog terjangkit virus flu burung atau avian influenza (H5N1).
"Seluruh unggas tersebut telah kami musnahkan. Dan temuan unggas yang terjangkit AI (avian influenza) ini berasal dari daerah Subang, Indramayu, Bekasi, Majalengka, Purwakarta, Kuningan dan Kota Tasikmalaya," kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Doddy Firman Nugraha, di Bandung, Sabtu (26/3).
Pihaknya memerinci serangan virus flu burung pada unggas di Jawa Barat mayoritas masih menyerang ternak ayam petelur (ayam layer) yakni 9.125 ekor, ayam burung puyuh 4.927 ekor, ayam 510 ekor, ayam kampung 390 ekor, itik 359 ekor dan entog 161 ekor. "Wabah flu burung ini kami perkirakan karena faktor pergantian cuaca seperti saat ini yang akan memasuki musim kemarau dari musim hujan. Namun Alhamdulillah tidak ada kematian orang terkena atau suspect manusia," kata Doddy.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi wabah virus flu burung tersebut maka pihaknya telah membuat surat edaran ke dinas peternakan di kabupaten/kota di Jabar untuk melakukan bio security dengan cara penyemprotan disinfektan pada kandang. Ini salah satu cara agar virus terisolir. "Kemudian kami juga menerjun tim reaksi cepat di kabupaten/kota yang ada temuan virus flu burung. Kemudian terakhir kami melakukan vaksinasi. Vaksinasi dilakukan oleh kabupaten/kota terkait," kata dia.