REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga kini persiapan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar belum menunjukkan perkembangan berarti. Bahkan persiapan tersebut dinilai masih stagnan.
Penyusunan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar Bali yang direvisi dengan mengakomodir DPP Golkar Ancol juga belum ada hasilnya hingga saat ini. "Menurut saya, Golkar telah membuang waktu dalam upaya mencapai puncak momentum rekonsiliasi serta konsolidasi mempersiapkan dirinya untuk bangkit kembali secara cepat," kata inisiator Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia di Jakarta, semalam.
Di saat partai lain sudah mempersiapkan diri menghadapi agenda-agenda politik, baik nasional maupun lokal. Seperti Pilkada serentak 2017, Golkar malah senyap seakan tidak ada aktivitas politik yang berarti belakangan ini.
Seharusnya, Doli mengatakan, momentum tercapainya kesepakatan politik Januari lalu bisa dimanfaatkan Golkar dengan baik. Momentum tersebut di antaranya rapat pimpinan nasional (Rapimnas) DPP Golkar Bali yang menyepakati Munas serta dikeluarkannya surat keputusan (SK) Kemenkumham kepada DPP Golkar Riau. "Ini seharusnya sudah sangat cukup untuk dilanjutkan kepada penetapan tanggal Munas dan pembentukan panitia penyelenggara Munas," kata Doli.