Rabu 30 Mar 2016 20:51 WIB

GP Ansor Desak Densus 88 Profesional Tangani Terorisme

Rep: C23/ Red: Bayu Hermawan
Anggota tim Densus 88
Foto: Antara
Anggota tim Densus 88

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Benny Rhamdani mendesak Detasement Khusus (Densus) antiteror 88 patut mengedepankan cara-cara profesional dalam menangani terorisme di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan terkait kasus kematian Siyono, terduga teroris dari Klaten, Jawa Tengah. Benny meyakini bahwa rakyat Indonesia mendukung penuh berbagai upaya Densus 88 dalam menindak dan menumpas terorisme.

"Tapi rakyat juga butuh kehadiran Densus sebagai alat negara yang profesional dan mengedepankan kehormatan, serta martabat nasional," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (30/3).

Sebab ia berpendapat, selama ini telah berhembus isu bahwa Densus 88 tidak bekerja  untuk kepentingan keamanan nasional.

"Densus distigma sebagai order atau skenario baru yang menbentuk Islam sebagai musuh baru dengan tema-tema terorisme," ujar Benny.

Hal ini semakin menyeruak ketika kasus Siyono terjadi. Oleh karena itu, lanjutnya, azaz profesionalisme sangat vital bagi Densus 88.

"Densus harus membuktikan bahwa mereka lembaga yang bekerja untuk kepentingan dan kedaulatan negara," katanya.

Kasus terduga teroris Siyono tengah menjadi sorotan publik. Sebab dia, yang ditangkap Densus 88 tanpa surat resmi, dipulangkan kepada keluarga dalam keadaan tak bernyawa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement