REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komnas HAM Siane Indriani mempertanyakan asal muasal dua tumpukan uang yang diberikan kepada keluarga Siyono, terutama jika itu merupakan uang kerahiman. Pasalnya, selama ini belum pernah terdengar ada uang kerahiman dari negara, yang diberikan kepada keluarga terduga teroris yang meninggal dunia.
Ia menjelaskan, sejauh ini setidaknya terdapat 121 orang terduga teroris di seluruh Indonesia yang meninggal dunia saat dilakukan penangkapan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88. Karena itu, Siane mempertanyakan kalau ada uang kerahiman, tentu dari jumlah itu akan ada dana besar yang tercatat dalam APBN atau APBD.
"Kalau memang ada dana kerahiman asalnya dari mana, APBN atau APBD, uang negara sebanyak itu tentu harus jelas," kata Siane, Rabu (30/3). (Aneh Aparatur Desa Tiba-Tiba Menolak Autopsi Jenazah Siyono).
Terlebih, lanjut Siane, istri Siyono yang menerima dua tumpuk uang tersebut, Suratmi, mengatakan pemberi merupakan orang yang menjemputnya untuk melihat jenazah Siyono. Siane meminta siapa pun pihak yang berwenang dapat menerangkan secara perinci prosedur dana kerahiman kepada keluarga terduga teroris yang tewas.
Meski begitu, ia menegaskan, dua tumpuk uang yang diterima keluarga tidak pernah digunakan seperser pun, masih utuh seperti saat pertama diberikan. Bahkan, Suratmi yang takut dan bingung karena banyaknya uang, memilih menyerahkannya kepada PP Muhammadiyah Yogyakarta. (MUI: Jenazah Siyono Wajib Diautopsi).