REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengangkatan jenazah terduga teroris Siyono dari makam masih dilakukan. Pengangkatan jenazah yang menjadi bagian dari proses autopsi tersebut dilakukan di Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Cawas, Klaten, Jawa Tengah, Ahad (3/4) pagi ini.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan, dia mengawal penuh jalannya proses tersebut. Sejauh ini, kata Dahnil, tak ada warga desa yang menolak seperti yang diklaim kepala desa. "Tidak ada yang menolak,"kata Dahnil lewat akun twitter @dahnilanzar, Ahad. (Baca: Jika Diautopsi, Jenazah Siyono Dilarang Dimakamkan di Desa Pogung).
Sembilan dokter ahli forensik dari Muhammadiyah akan melakukan autopsi terhadap jenazah Siyono. Untuk mengamankan proses autopsi, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jateng-DIY akan mengerahkan sekitar 1200 kader Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam).
Untuk menjaga kelancaran autopsi di kuburan Siyono, Ketua PWPM DIY Mas Iwan Setiawan dan Komandan Kokam DIY Serta Ketua PWPM Jateng Mas Zaenudin Ahpandi dan Komandan Kokam Jateng mengerahkan 1200 Pasukan Kokam untuk melakukan pengamanan proses otopsi yang kemungkinan akan membutuhkan waktu selama 6 jam.
"Proses otopsi yg dilakukan 9 Dokter Ahli Forensik Muhammadiyah, Didukung penuh warga dusun brengkungan, Pogung, Cawas,"tambah Dahnil.
Dahnil Anzar Simanjuntak bersama tiga Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani, Manager Nasution, Prof Hadiz Abbas bersama Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas didampingi Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Jateng berada di Pogung, Cawas, Klaten.