Selasa 05 Apr 2016 09:12 WIB

Cina Sensor Diskusi Medsos Terkait Panama Papers

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ilham
Panama Papers yang mengungkap dugaan pencucian uang yang dilakukan tokoh dunia
Panama Papers yang mengungkap dugaan pencucian uang yang dilakukan tokoh dunia

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Otoritas Cina sepertinya menyensor informasi di media sosial (medsos) terkait bocornya dokumen Panama atau Panama Papers yang menyeret nama anggota kelompok elit Cina, termasuk saudara ipar laki-laki Presiden Cina Xi Jinping.

Dikutip dari laman BBC, Selasa (5/4), ratusan posting di jejaring sosial seperti Sina Weibo dan Wechat mengenai hal ini dihapus sejak Senin (4/4), pagi. Media pemerintah tampaknya melakukan daftar hitam berita. (Seluruh Dunia Mulai Investigasi Laporan Panama Papers).

Dokumen Panama yang dibocorkan berasal dari perusahaan hukum Mossack Fonseca dan mengungkapkan cara orang-orang kaya menggunakan surga pajak. Salah satu nama yang disebut adalah Deng Jiagui, yang merupakan suami saudara perempuan Xi.

Sebuah laporan investigatif kantor berita Bloomberg News pada 2012 menunjukkan Deng dan istrinya memiliki ratusan juta dolar AS dalam bentuk pemilikan properti, saham bersama, dan aset lainnya.

Menggunakan surga pajak bukanlah hal yang melanggar hukum meskipun seringkali dipakai untuk menyembunyikan pemilik sebenarnya dari aset atau untuk menghindari pembayaran pajak. Menurut konsorsium jurnalis investigasi internasional (ICIJ), Dokumen Panama menunjukkan Deng mengakuisisi dua perusahaan luar negeri di tahun 2009, saat karir politik Xi sedang menanjak.

Belum jelas apa kegunaan perusahaan luar negeri tersebut, yang menghentikan kegiatannya pada tahun 2012 ketika Xi dijadikan sekretaris jenderal Partai Komunis Cina.

Banyak jaringan microblogging Sina Weibo dan chatting jaringan seluler WeChat sedang mendiskusikan topik ini pada Senin pagi, berbagi rincian cerita dalam terjemahan bahasa Cina, termasuk informasi tentang Mr Deng. Tanda pagar (Hashtag) dibuat terkait topik dokumen Panama yang dengan cepat menjadi tren.

BBC menemukan bahwa pada hari itu banyak posting netizen terkait hal ini menghilang. Setidaknya 481 diskusi ini dihapus dari halaman topik Weibo dan posting lainnya yang dibagikan di WeChat juga dihapus. Website Freeweibo.com, yang aktif melacak penyensoran di Weibo, menyantumkan Panama sebagai istilah kedua yang paling disensor dalam jaringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement