REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur Lion Group Edward Sirait menjelaskan insiden Pesawat Batik Air registrasi PK-LBS jenis Boeing 737-800 NG dengan nomor penerbangan ID 7703 rute Halim Perdanakusuma menuju Bandara Hasanuddin Makassar, Senin (4/4) malam.
Edward mengatakan, Pesawat Batik Air yang membawa 49 penumpang beserta 7 awak bersenggolan dengan Pesawat Transnusa ATR 43-600 PK-TNJ yang sedang ditarik traktor untuk dipindahkan.
"Pilot Pesawat Batik Air yang telah diizinkan untuk tinggal landas oleh menara pengawas berusaha menghindari senggolan dan memberhentikan pesawat," ujarnya dalam jumpa pers di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta, Selasa (5/4).
Ia melanjutkan, senggolan pada akhirnya tidak bisa dihindari, namun ia mengklaim pesawat berhasil diberhentikan dengan baik.
Setelah pesawat berhenti, lanjutnya, petugas pemadam kebakaran Bandara Halim Perdanakusuma langsung tiba di tempat dan melakukan pemadaman api di sayap sebelah kiri pesawat yang sewaktu tabrakan dengan Transnusa mengeluarkan percikan api.
"Awak pesawat yang sesuai prosedur keselamatan penerbangan langsung melakukan evakuasi sehingga proses tersebut dapat terlaksana dengan baik berkat kerjasama dari penumpang," ungkapnya.