REPUBLIKA.CO.ID, ZAMBOANGA CITY -- Negosiasi tertutup antara tersangka pemberontak dari kelompok Abu Sayyaf dan bos dari 10 pelaut Indonesia yang diculik di Filipina selatan telah dimulai. Para pemberontak menuntut uang tebusan senilai satu juta dolar Amerika Serikat untuk pembebasan sandera.
Dilansir dari The Manila Times Online, negoasiasi telah berlangsung antara tersangka pemberontak dan majikan 10 pelaut kapal Brahma 12. Media-media di Indonesia melaporkan, perusahaan pemilik kapal telah bersedia membayar uang tebusan sebagai pertukaran untuk sandera.
Indonesia sebelumnya mengatakan siap mengirimkan pasukan komando polisi ke Filipina untuk menyelamatkan para sandera.
(Baca juga: ICIS Minta Nur Misuari Balas Budi Bantu Bebaskan Sandera Abu Sayyaf)
Sementara itu pada Selasa (5/4), militer Filipina memecat dua brigadir jenderalnya Alan Arojado dan wakilnya Jose Cabanban yang memimpin operasi anti-teror Joint Task Group Sulu. Mereka dianggap gagal menetralkan kelompok Abu Sayyaf.
Arojado digantikan oleh veteran tempur berpengalaman Mayjen Gerardo Barrientos. Ia merupakan komandan Divisi Infanteri 1 di provinsi Zambianga del Sur.