REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan akan terus berupaya membebaskan 10 pelaut yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Penyanderaan 10 pelaut Indonesia telah berlangsung lebih dari sepekan.
"Kita terus bekerja keras dalam upaya pembebasan sandera. Kami terus akan lakukan yang terbaik," ujar Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melalui pesan singkatnya kepada Republika.co.id, Kamis (7/4).
Sebelumnya negosiasi tertutup antara tersangka pemberontak dari kelompok Abu Sayyaf dan bos dari 10 pelaut Indonesia yang diculik di Filipina selatan telah dimulai. Para pemberontak menuntut uang tebusan senilai satu juta dolar Amerika Serikat untuk pembebasan sandera.
Dilansir dari The Manila Times Online, negoasiasi telah berlangsung antara tersangka pemberontak dan majikan 10 pelaut kapal Brahma 12. Media-media di Indonesia melaporkan, perusahaan pemilik kapal telah bersedia membayar uang tebusan sebagai pertukaran untuk sandera.
Baca: Thailand Selidiki Stiker LINE yang Hina Kerajaan