REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PPP, Romahurmuziy mendatangi gedung KPK untuk melaporkan hasil Muktamar partai berlambang Kabah tersebut kepada mantan ketum PPP, Suryadharma Ali yang masih menghuni rumah tahanan KPK.
"Saya akan sampaikan salam seluruh peserta muktamar PPP kepada Pak Suryadharma. Kedua saya tentu akan meminta nasihat pandangan-pandangan beliau tentang kepemimpinan PPP kuat lemahnya apa, yang perlu diperbaiki ke depan dan ketiga tentu doakan beliau secara langsung agar diberikan kesabaran dan ketabahan," kata Romahurmuziy yang biasa dipanggil Romi di gedung KPK Jakarta, Senin (11/4).
Romi datang didampingi ketua steering committee muktamar PPP Suharso Manoarfa. Usai bertemu Suryadharma, Romy pun mengaku akan menemui Djan Faridz yang tidak mengikuti Muktamar islah tersebut.
"Adapun Pak Djan Faridz saya yakin ini soal waktu. Segera setelah saya mengunjungi Pak SDA, saya akan menemui Pak Djan Faridz membahas islah, supaya beliau satu-satunya personel yang belum hadir di muktamar kita kemarin bisa bergabung untuk membesarkan PPP, tentu tidak pas kalau energi yang beliau miliki hanya digunakan untuk terus berbeda," kata Romi memaparkan.
Romi mengaku sudah mengundang Djan Faridz dan ia mengantongi tanda terima undangan sudah diterima Djan Faridz. Mantan sekjen PPP ity terpilih secara aklamasi meski ada sejumlah nama muncul sebagai calon ketua umum, seperti Epyardi Asda, Fernita Darwis, dan Wardhatul Asriyah.
Ketiganya merupakan wakil ketua umum PPP versi Muktamar Jakarta yang diketuai oleh Djan Faridz. Selain Romi, Lukman Hakim Saifuddin sebagai wakil ketua umum PPP versi Muktamar Bandung yang saat ini sebagai Menteri Agama Republik Indonesia, kemudian Ermalena sebagai wakil ketua umum PPP versi Muktamar Surabaya.