Selasa 12 Apr 2016 10:07 WIB

Soal Siyono, Kapolri Siap Dikoreksi

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bilal Ramadhan
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti melambaikan tangan saat berada di dalam kendaraan seusai melakukan pertemuan dengan pimpinan MPR dan DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/2).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti melambaikan tangan saat berada di dalam kendaraan seusai melakukan pertemuan dengan pimpinan MPR dan DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah dan Komnas HAM telah mengumumkan hasil autopsi terhadap jenazah terduga teroris asal Klaten, Siyono. Hasilnya, mereka mengklaim Siyono tidak pernah melawan seperti yang dijelaskan pihak Polri.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menghargai hasil autopsi yang dilakukan Muhammadiyah. Badrodin pun siap bertanggung jawab apabila memang terdapat kejanggalan dalam hal pemberantasan terorisme. "Saya siap untuk bisa dikoreksi," ujar Badrodin, di Rupatama Mabes Polri, Selasa (12/4).

Namun, Badrodin juga menegaskan tidak menginginkan negara dirusak oleh aksi terorisme. Densus 88, katanya, memiliki tugas dan fungsi yang jelas. Sebab itu, polemik kasus Siyono tidak akan melemahkan kinerja densus 88. Pemberantasan teroris harus tetap dilakukan.

Seperti diketahui, kematian Siyono memunculkan kejanggalan. Pasalnya, Siyono tewas di dalam mobil karena menurut penjelasan Polri karena berkelahi dengan anggota densus.

Demi mengungkap penyebab kematian, Komnas HAM dan Muhammadiyah melalukan investasi. Kemudian diperkuat oleh istri Siyono yang meminta agar kematiannya diinvestigasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement