REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, mencanangkan Desa Lumindai di Kecamatan Barangin sebagai pemusatan program Kampung Keluarga Berencana (KB) di kota itu.
"Pemilihan desa ini sebagai pusat kegiatan Kampung KB untuk Kota Sawahlunto didasari oleh kondisi tingginya angka kelahiran serta kemiskinan dibanding desa lainnya," kata Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (PMPKB) setempat, Adri Yusman di Sawahlunto, Kamis.
Selain itu, lanjutnya, beberapa program KB juga dinilai belum terlaksana secara optimal dan masih membutuhkan kegiatan bersifat stimulan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat desa itu untuk turut menyukseskan program tersebut.
Hal itu bertujuan untuk menekan lonjakan penduduk yang tidak seimbang dengan percepatan capaian kesejahteraan dan kualitas hidup masing-masing kepala keluarga, sebagai salah satu upaya menekan jumlah kemiskinan secara nasional.
"Pasangan Usia Subur (PUS) di Lumindai tercatat sebanyak 105 pasang dengan persentase keikutsertaan dalam program KB baru mencapai 55,2 persen dan masih didominasi oleh kaum wanita, sementara keikutsertaan kaum pria masih sangat rendah, yakni 3,8 persen dari total persentase tersebut," kata dia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Sawahlunto, Ismed, saat meresmikan pencanangan kampung KB di desa itu mengatakan, pada dasarnya pelaksanaan program KB di Kota Sawahlunto secara umum sudah berjalan baik.
"Dengan adanya program Kampung KB ini diharapkan bisa lebih ditingkatkan lagi, khususnya bagi para kepala keluarga di Desa Lumindai dalam merencanakan masa depan yang lebih baik dan terencana,? kata dia.