Jumat 15 Apr 2016 05:26 WIB

Desa Lumindai Sawahlunto Dicanangkan Jadi Kampung KB

Seorang ibu memperlihat kartu peserta Keluarga Berencana (KB) pada Bhakti TNI-KB di Kesehatan Terpadu Markas Yon Keveleri 10 Serbu, Makassar, Sulsel, Rabu (16/5). Pelayanan pemasangan alat kontrasepsi jenis implant gratis merupakan program pemerintah menek
Foto: Antara
Seorang ibu memperlihat kartu peserta Keluarga Berencana (KB) pada Bhakti TNI-KB di Kesehatan Terpadu Markas Yon Keveleri 10 Serbu, Makassar, Sulsel, Rabu (16/5). Pelayanan pemasangan alat kontrasepsi jenis implant gratis merupakan program pemerintah menek

REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, mencanangkan Desa Lumindai di Kecamatan Barangin sebagai pemusatan program Kampung Keluarga Berencana (KB) di kota itu.

"Pemilihan desa ini sebagai pusat kegiatan Kampung KB untuk Kota Sawahlunto didasari oleh kondisi tingginya angka kelahiran serta kemiskinan dibanding desa lainnya," kata Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (PMPKB) setempat, Adri Yusman di Sawahlunto, Kamis.

Selain itu, lanjutnya, beberapa program KB juga dinilai belum terlaksana secara optimal dan masih membutuhkan kegiatan bersifat stimulan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat desa itu untuk turut menyukseskan program tersebut.

Hal itu bertujuan untuk menekan lonjakan penduduk yang tidak seimbang dengan percepatan capaian kesejahteraan dan kualitas hidup masing-masing kepala keluarga, sebagai salah satu upaya menekan jumlah kemiskinan secara nasional.

"Pasangan Usia Subur (PUS) di Lumindai tercatat sebanyak 105 pasang dengan persentase keikutsertaan dalam program KB baru mencapai 55,2 persen dan masih didominasi oleh kaum wanita, sementara keikutsertaan kaum pria masih sangat rendah, yakni 3,8 persen dari total persentase tersebut," kata dia.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Sawahlunto, Ismed, saat meresmikan pencanangan kampung KB di desa itu mengatakan, pada dasarnya pelaksanaan program KB di Kota Sawahlunto secara umum sudah berjalan baik.

"Dengan adanya program Kampung KB ini diharapkan bisa lebih ditingkatkan lagi, khususnya bagi para kepala keluarga di Desa Lumindai dalam merencanakan masa depan yang lebih baik dan terencana,? kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement