REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Berkembangnya media sosial memiliki dampak positif untuk pemasaran hasil kekayaan daerah, khususnya di bidang pariwisata. Maka itu Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Watie Moerany menyarankan agar pengelola media sosial dapat menonjolkan potensi daerah masing-masing.
“Teknologi informasi dan media digital pada saat ini memiliki peran penting untuk mempromosikan potensi pariwisata,” katanya, Jumat (15/4). Dengan begitu Watie berharap, potensi setiap daerah dapat diketahui banyak orang.
Sehingga sektor pariwisata di daerah akan dapat berkembang lebih baik. Lalu mendatangkan lebih banyak wisatawan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Mengingat, pariwisata merupakan sektor unggul yang memiliki multiplier effect cukup besar terhadap perekonomian.
Di sisi lain potensi wisata di berbagai daerah sangat beragam. Namun untuk mempromosikan potensi tersebut dibutuhkan kemampuan dan ketrampilan. Di antaranya melalui pengelolaan website dan media sosial terkait dengan pariwisata.
“Kata kuncinya adalah passion atau semangat daerah untuk lebih meningkatkan kualitas promosi wisata secara kreatif dan berkelanjutan,” ujar Watie.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Seksi Dokumentasi dan Informasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman, Wasita mengatakan bahwa peran media sosial dalam memasarkan potensi pariwisata sangat penting.
Maka itu perlu ada peningkatkan pemahaman dan kemampuan teknis dalam mengelola website pariwisata. Baik website milik pemerintah daerah, pengelola destinasi wisata, dan masyarakat setempat. Selainitu peran media sosial lain seperti facebook, instagram, dan twitter pun tidak kalah penting.
Menurutnya optimalisasi media sosial merupakan upaya promosi pariwisata yang harus dilakukan oleh daerah di era digital saat ini. “Terlebih lagi dengan adanya kebijakan MEA maka kepiawaian mengelola website dan media social akan menjadi sesuatu yang penting,” ujarnya.