Jumat 15 Apr 2016 22:33 WIB

Idrus: Golkar Harus Jadi Magnet Bagi Masyarakat

Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham  (kanan) memberikan keterangan pers kepada wartawan di RM Apong Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu malam (21/2)
Foto: Antara/Darwin Fatir
Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham (kanan) memberikan keterangan pers kepada wartawan di RM Apong Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu malam (21/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Ketua Umum Golkar Idrus Marham menegaskan visi misinya untuk membesarkan partai bukan untuk menguasai partai karena itu. Ia ingin Partai Golkar harus menjadi magnet bagi masyarakat.

"Partai Golkar harus menjadi magnet dan ketumnya juga harus menjadi magnet," katanya di Jakarta, Jumat (15/4).

Lebih lanjut Idrus mengakui saat ini partai Golkar tidak lagi menjadi magnet yang menarik bagi masyarakat. Persoalan konflik internal yang panjang, tambahnya ikut menjadi andil akan hal itu.

"Hari ini magnet Partai Golkar tergerus, tidak lagi jadi perhatian masyarakat. Terbukti hasilnya dari tahun ke tahun menurun," ujarnya.

Karena itu, menurutnya ke depan harus yang memiliki kapabilitas, punya gagasan ide yang besar dan tidak mengandalkan kemampuan finansial.

"Jadi Ketum kedepan mau andalkan tantangan atau tentengan ?. Siapapun ketum yang mengandalkan tentengan untuk maju, maka secara tak langsung ikut menghancurkan Partai Golkar ke depan karena pasti tidak membawa pikiran-pikiran perbaikan," jelasnya.

Menurut Idrus untuk magnet politik Golkar maka diperlukan kepemimpinan yang kuat, yang mampu menjadi motivator, dan dinamisator untuk mengerakan seluruh kader.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement