Sabtu 16 Apr 2016 13:08 WIB

Fadli Zon: Ahok Takut Debat Terbuka karena Salah

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Ilham
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis (25/2).
Foto: Antara/Reno Esnir
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon menantang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk berhadapan dalam debat terbuka terkait polemik kasus Rumah Sakit Sumber Waras.

"Kita sudah berdebat di beberapa forum, dan tim Ahok-nya, maupun Ahok nggak pernah bicara subtansi. Saya ingin berhadapan sama Ahok di sini, baru menarik," kata Fadli dalam diskusi 'Pro Kontra Audit Sumber Waras' di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (16/4).

Fadli menilai, Ahok tidak pernah mau untuk mengklarifikasi atau berdebat ke publik terkait kasus yang tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini. "Karena salah, dia nggak berani," ujar Fadli. (Ketua BPK Tantang Ahok ke Pengadilan).

Sebelumnya, kasus dugaan korupsi pembelian lahan Sumber Waras menjadi polemik. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pun menilai proses pengadaan lahan tak sesuai dengan prosedur. BPK menilai pemprov DKI membeli lahan di kawasan itu dengan harga yang lebih mahal sehingga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp191 miliar.

 

Selain itu, BPK juga menemukan enam indikasi penyimpangan dalam proses pengadaan tanah, yakni penyimpangan dalam tahap perencanaan, penganggaran, tim, pengadaan pembelian lahan RS Sumber Waras, penentuan harga, dan penyerahan hasil.

Ahok sendiri membantah hasil audit BPK. Bahkan, sebelum diperiksa KPK, Ahok mengatakan hasil audit BPK ngaco.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement