REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi nelayan di sekitaran Pulau G di Teluk Jakarta sangat memprihatinkan. Karena ikan semakin sulit didapat. Ditambah dengan kerugian hasil solar dan waktu untuk mencari ikan.
Nelayan Kampung Aquaium Teddy Kusnadi menuturkan untuk mencari ikan biasanya tingga belok ke kiri dari Pelabuhan Sunda Kelapa. Namun sekarang harus menuju ke tengah lautan.
Berarti yang seharusnya menghabiskan dua liter menjadi 10 liter solar. Selain itu waktu tempuh untuk mencari ikan hanya satu jam, bisa memakan waktu dua jam.
"Untuk ke laut ada batas waktunya, ketika ada gelombang angin besar harus kembali," tegas dia, Kamis.
Dulu waktu reklamasi dihentikan sementara, kata Teddy ikan mau untuk berkumpul di Dermaga Luar Batang. Namun saat berjalan lagi, ikan-ikan kembali ke tengah. Jadi tentu saja adanya reklamasi sangat mengganggu kehidupan nelayan dalam mencari ikan.
Sampai saat itu sekitar 40-an perahu nelayan masih bersender di Dermaga Luar Batang. Hal tersebut karena sebagian besar mereka belum dapat melaut karena sejumlah barang-barang masih memenuhi perahu.
Baca juga, Dijaga Pria Pakaian Serba Hitam, Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Terus Berjalan.