Jumat 22 Apr 2016 18:50 WIB

Ical Pastikan Caketum Wajib Bayar Iuran untuk Munaslub Golkar

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
  Aburizal Bakrie (kedua kanan) bersama Agung Laksono (kiri) dan Sekjen Partai Golkar Munas Bali Idrus Marham (kedua kiri) di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (4/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Aburizal Bakrie (kedua kanan) bersama Agung Laksono (kiri) dan Sekjen Partai Golkar Munas Bali Idrus Marham (kedua kiri) di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (4/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) memastikan akan tetap melaksanakan usulan Steering Committe (SC) untuk memberlakukan iuran bagi calon ketua umum.

Meskipun, nilai iuran untuk Caketum dinilai terlalu mahal dengan besaran Rp 5-10 miliar tiap Caketum. Bahkan, ada pihak yang menyebut adanya iuran ini membuat panitia membatasi kader untuk maju sebagai Caketum.

"Tetap dilakukan (iuran), jumlahnya tentu tidak Rp 20 miliar, kalau dikalikan banyak sekali, dari saya mesti nyumbang, Pak Theo nyumbang, Pak Ade (Komaruddin) juga, kan dia kandidat, jadi dia juga mesti nyumbang dari segi kandidat, dari semua pengurus juga," ujarnya ditemui di Jakarta, Jumat (22/4).

Ical menambahkan, iuran ini didasarkan kemampuan keuangan masing-masing. Yang paling penting dari adanya iuran ini adalah semangat gotong royong yang dilakukan seluruh kader Golkar.

Seluruh dana itu untuk menggelar munaslub di Bali nanti. Sebab, kebutuhan penyelenggaraan munaslub sangat membutuhkan dana untuk biaya. Dana inilah yang perlu didapatkan dengan cara iuran seluruh unsur partai Golkar.

"Ini untuk memberikan suatu kesan gotong-royong kepada praktek gotong-royong dalam Golkar," tegasnya.

Usulan adanya iuran bagi calon ketua umum sudah diputusan dalam rapat Steering Committe (SC). Namun, usulan SC ini masih memerlukan peresetujuan dari rapat pleno DPP. Rapat pleno DPP Partai Golkar sendiri rencananya akan digelar pekan depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement