REPUBLIKA.CO.ID, BARRU -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) telah meluncurkan program kegiatan Jelajah Desa Nusantara (JDN) 2016.
Program ini merupakan upaya sosialisasi yang dilakukan Kemendes PDTT terkait penggunaan dana desa 2016 di sejumlah desa di Indonesia. Rencananya, program JDN 2016 ini akan dilakukan secara simultan di tiga daerah, yaitu Sulawesi. Jawa, dan Sumatera.
Sulawesi akan menjadi rute pertama yang bakal ditempuh oleh tim JDN. Titik awal pemberangkatan tim JDN rute Sulawesi ini pun dilakukan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Nantinya pada rute pertama ini, tim JDN akan mengunjungi setidaknya empat provinsi, mulai dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan berakhir di Gorontalo. Selain itu, tim JDN juga bakal mengunjungi 13 Kabupaten, antara lain Polewali Mandar, Majene, Mamuju, Toli-Toli, hingga Gorontalo Utara.
Dalam setiap kunjungan ke daerah itu, tim JDN bakal melakukan dialog dan memberikan arahan kepada warga-warga desa soal prioritas penggunaan dana desa. Bahkan, informasi soal prioritas penggunaan Dana Desa tidak hanya harus diketahui oleh aparat desa setempat, tapi juga tokoh-tokoh desa, dan warga desa secara keseluruhan.
''Intinya kami ingin mensosialisasikan bagaimana pengggunaan Dana Desa dan bagaimana pelaksanaannya. Hal ini agar Dana Desa bisa berdampak dan memberi manfaat secara luas dalam pembangunan di desa,'' ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan, dan Pelatihan Infomasi (Balilatfo) Kemendes PDTT, M Nurdin, yang mewakili Menteri Desa PDTT, Marwan Jafar, dalam upacara pemberangkatan tim JDN di Kantor Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Rabu (27/5).
Lebih lanjut, Nurdin mengungkapkan, Kemendes PDTT juga akan melakukan evaluasi terhadap penggunaan Dana Desa 2015 silam.
Sebelumnya, pemerintah pusat memang telah menaikkan anggaran Dana Desa sebesar sekitar 125 persen. Pada 2015, Dana Desa berjumlah sekitar 20 triliun rupiah, sementara pada 2016 mencapai 46,9 triliun rupiah dari APBN.
Jumlah tersebut akan disalurkan ke 74.754 desa dalam dua tahap. Tahap pertama disalurkan oleh Kementerian Keuangan sebesar 60 persen sejak akhir Maret lalu.
Sedangkan tahap kedua disalurkan sebesar 40 persen pada Agustus mendatang. Prioritas penggunaan Dana Desa ini pun telah ditetapkan oleh Kemendesa PDTT melalui Peraturan Menteri Desa (Permendes) Nomor 21/ 2015, yakni untuk pembangunan infrastruktur desa dan pemberdayaan masyarakat desa.
''Jadi kegiatan (JDN) ini penting supaya penggunaan Dana Desa ini benar-benar sampai ke masyarakat, sesuai dengan yang diamanahkan Undang-Undang,'' tutur Nurdin.
Tidak hanya itu, Nurdin menjelaskan, pihaknya juga akan terus mengawal, mendampingi, mengadvokasi aparat-aparat desa terkait penggunaan Dana Desa tersebut. Advokasi ini dilakukan dengan adanya tenaga-tenaga pendamping, kader-kader penyuluh kesehatan.
''Sehingga benar-benar sinergis, pelaksanaan alokasi Dana Desa ini sesuai dengan RPJMDes, APBDes, termasuk peraturan-peraturan pemerintah daerah. Nahj, ini harus kami advokasi,'' ujar Nurdin.
Setelah menggelar rute pertama di Sulawesi, program JDN ini akan berlanjut di Jawa dan Sumatera. Untuk rute kedua, di Pulau Jawa yang dimulai pada 9 Mei mendatang, tim JDN akan melalui tiga provinsi dan 25 kabupaten. Rute yang akan ditempuh yaitu dari Jakarta menuju Cirebon, Magelang, Trenggalek, dan berakhir di Situbondo.
Sementara untuk rute ketiga di Pulau Sumatera, tim JDN akan melalui enam provinsi serta 16 kabupaten melewati jalur lintas timur dan baru akan dimulai pada 18 Mei. Lokasi yang akan dikunjungi antara lain, Ogan Komering Ilir, Muaro Jambi, Rokan Hulu, Kampar, dan Samosir.