Kamis 28 Apr 2016 17:19 WIB

Akom Siap Setor Rp 1 Miliar

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Politisi Partai Golkar sekaligus Ketua DPR RI Ade Komaruddin menyampaikan pidato politiknya usai menerima Manifesto dari perwakilan Anak Muda Golkar di Jakarta, Senin (11/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Politisi Partai Golkar sekaligus Ketua DPR RI Ade Komaruddin menyampaikan pidato politiknya usai menerima Manifesto dari perwakilan Anak Muda Golkar di Jakarta, Senin (11/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Pleno Pengurus DPP Partai Golkar memutuskan calon ketua umum yang akan maju mesti menyetorkan Rp 1 miliar untuk pendaftaran. Uang tersebut akan dipakai untuk membiayai musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

Bakal calon ketua umum, Ade Komarudin mengaku tidak mempermasalahkan soal setoran tersebut. Ia juga siap jika harus menyetor uang sebesar Rp 1 miliar.

"Kan saya bilang kemarin, saya terserah keputusan DPP, kalau begitu ya sudah," kata Ade di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (28/4).

(Baca juga: Caketum Golkar Diminta Tanggung Sebagian Besar Biaya Munaslub)

Dengan begitu, Ketua DPR RI itu bersedia mengeluarkan uang nominal yang dimaksud jika memang keputusan pleno mensyaratkan demikian.

"Bukan masalah siap dan tidak siapnya, tapi kalau keputusannya begitu ya diikuti. Kalau yang lain tidak mengikuti, ya kita tidak ikuti, simple saja," ujarnya.

Diketahui, rapat pleno pengurus DPP Partai Golkar, Kamis (28/4), akhirnya memutuskan pembiayaan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) dilakukan gotong royong. Untuk setoran yang akan ditanggung caketum, pleno akhirnya menyepakati besaran Rp 1 miliar.

Dengan cara gotong royong ini, semua pihak di Partai Golkar akan dimintai iuran. Mulai dari DPP Partai Golkar, panitia penyelenggara, dan calon ketua umum (caketum).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement