REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kemenpar menggelar Wonderful Indonesia Festival & Travel Mart di ombalong Green, Darling Harbour, Sydney, Australia. Ahad (1/5), festival ini dimeriahkan oleh penyanyi Tompi.
“Ini adalah konser istimewa. Kami berharap ini bisa menjadi sebuah semangat baik untuk mengejar target 1,2 juta kunjungan wisman asal Australia di 2016,” ujar I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata dalam keterangan persnya yang diterima Ahad (1/5).
Penyanyi kelahiran 22 September 1978 itu akan tampil lebih dekat dan menyapa penontonnya lebih hangat dari konser-konser sebelumnya. “Tompi dipilih karena warna musiknya sangat disuka warga Sydney. Lewat musik inilah kami akan menyisipkan 'virus' Wonderful Indonesia," ungkap Pitana.
Pitana optimistis penampilan Tompi bisa menggebrak Sydney. Sebelumnya, tim pemasaran Asia Pasifik sudah melakukan jejak pandapat. Hasilnya, warga Sydney sangat menginginkan Tompi. "Saya yakin efeknya pasti dahsyat. Saat pariwisata dan artis terkenal berkolaborasi, promosi destinasinya jadi lebih kuat, lebih tajam dan lebih meyakinkan,” papar Pitana.
Bagi Indonesia, kata Pitana, Australia masuk ke dalam pasar pariwisata yang seksi. Potential marketnya besar. Angka kunjungan turis Malaysia masuk dalam top 5 turis asing ke Indonesia. Dan jumlah ini terus bertambah. “Sejak kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) diberikan, tren kunjungan wisman Australia selalu naik. Rata-rata kenaikannya lima persen per bulan. Di Januari dan Februari 2016 saja, angkanya mencapai 700 ribuan kunjungan. Ada peningkatan 20 persen bila dibanding periode yang sama di 2015. Ditambah Tompi, mudah-mudahan tren kenaikan kunjungan wisman Australia ke Indonesia bisa lebih dahsyat lagi," tutur Pitana.
Menpar Arief Yahya pada Sabtu (30/4), secara resmi telah membuka Wonderful Indonesia Festival di lapangan Tombalong Green, Darling Harbour, Sydney. Dari pagi pukul 11.00 sampai jam 16.00 panggung di lapangan itu penuh dengan parade kesenian Nusantara. Dari tarian Bali, tari Giring Giring Dayak, tarian Minangkabau, poco-poco, dan lainnya.
Di sekelilingnya, didirikan tenda-tenda putih yang berisi jualan makanan khas Indonesia. Ada masakan Padang rendang, ada mie kopyok, ada nasi uduk, nasi campur, kerupuk, dan lainnya. "Bagus, warga Australia makin akrab dengan makanan dan kesenian Indonesia. Inilah diplomasi budaya, melalui kuliner dan seni budaya," kata Menpar.