Senin 02 May 2016 11:05 WIB

MK Kabulkan PHPU Pilkada Teluk Bintuni

Pilkada (ilustrasi)
Foto: berita8.com
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) pada Pilkada Teluk Bintuni, Papua Barat. Di mana, gugatan itu diajukan oleh pasangan calon bupati Petrus Kasihiw-Matret Kokop.

 "Putusan MK ini memberikan pelajaran bagi kita agar jangan ada tindakan yang dapat merusak demokrasi dalam proses pilkada," kata Koordinator Tim Kuasa Hukum Pasangan Petrus Kasihiw-Matret Kokop, Taufik Basari, Ahad (1/5).

Taufik mengatakan bahwa hakim MK memerintahkan pengembalian surat suara Petrus-Matret pada tiga tempat pemungutan suara (TPS) yakni TPS Inofina, Merestim dan Mosum.

Ketiga TPS tersebut sebelumnya dicoret dan diubah untuk kembali ke angka awal, sedangkan hasil pemungutan suara ulang di TPS dinyatakan batal karena bertentangan dengan perintah Putusan Sela MK.

Sebelumnya, Pilkada Teluk Bintuni diikuti tiga pasangan calon bupati yakni Agustinus Manibuy-Rahman Urbun (nomor satu), Petrus Kasihiw-Matret Kokop (nomor urut dua) dan Daniel Asmorom-Yohanis Manibuy (nomor urut tiga).

Namun pasangan Petrus-Matret mengajukan permohonan gugatan hasil penghitungan suara yang dimenangkan pasangan Daniel-Yohanis. Ini lantaran diduga terjadi perubahan dan pencoretan hasil suara dengan selisih jumlah suara tipis sebanyak tujuh suara.  

Wakil Ketua MK Anwar Usman membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, MK mengeluarkan putusan akhir sidang Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) pilkada Kabupaten Teluk Bintuni dengan membatalkan hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 1 Desa Moyeba pada 19 Maret, karena dinilai tidak dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement