REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2016 akan semakin membaik dibandingkan kuartal I.

"Tahun lalu, beberapa infrastruktur sudah jadi, itu sudah akan jadi pendorong. Kayak bola salju, makin kuat, jika berjalan normal dan tidak ada shock lagi," kata Direktur Keuangan Negara dan Analisa Moneter Kementerian Bappenas Sidqy L P Suyitno di Jakarta, Rabu (4/5).

Selain itu, dari sisi eksternal, suku bunga The Fed yang diperkirakan tidak akan naik pada tahun ini, juga akan memberikan dampak positif bagi Indonesia.

"Saya kira makin bagus karena suku bunga AS tidak akan naik, tekanan untuk Rupiah tidak akan banyak. Apalagi realisasi investasi meningkat," ujar Sidqy.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumpkan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 mencapai 4,92 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh pengeluaran belanja pemerintah yang mendukung realisasi investasi. Tingginya realisasi investasi berupa bangunan dan konstruksi lain, termasuk belanja modal mengalami ekspansi signifikan.

Penyerapan belanja modal yang tinggi pada kuartal I 2016 memberikan kontribusi terhadap komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 5,57 persen pada periode ini. Selain itu, pertumbuhan ekonomi kuartal I juga didukung oleh konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) yang tumbuh 6,38 persen dan realisasi konsumsi pemerintah yang tumbuh 2,93 persen.