Jumat 06 May 2016 18:16 WIB

Andalkan PTKP, Pemerintah Yakin Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Bisa Membaik

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Penghasilan tak kena pajak (ilustrasi)
Foto: reesolarpanelsbristol.org.uk
Penghasilan tak kena pajak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah meyakini kebijakan untuk menaikkan Penghasilan Tak Kena Pajak (PTKP) sebesar 50 persen mulai Juni mendatang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebutkan, pelemahan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal I 2016 lebih diakibatkan karena pengaruh income sehingga masyarakat menahan konsumsi. Artinya, pendapatan masyarakat tidak bisa mengimbangi daya beli. 

Meski begitu Bambang mengatakan bahwa basis growth kuartal I sudah lebih tinggi dibanding tahun lalu. Ia menilai bahwa potensi pertumbuhan pada kuartal berikutnya akan lebih besar. Salah satu jurusnya, dengan menaikkan belanja pemerintah serta menaikkan PTKP.

"Belanja pemerintah lebih besar dan kenaikan PTKP 50 persen," ujar Bambang, Jumat (6/5). 

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Fiskal dan Moneter Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bobby Hamzah Rafinus menambahkan bahwa dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi terutama akan berasal dari belanja pemerintah dan belanja masyarakat. Terlebih, lanjutnya, kondisi bahwa periode Ramadhan akan datang, bisa memengaruhi belanja masyarakat. 

"Mudah-mudahan realisasi investasi di kuartal kedua juga sudah bisa mendorong pertumbuhan. Dari sisi produksi, sektor jasa-jasa akan menjadi pendorong utama pertumbuhan," ujarnya. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran konsumsi rumah tangga melambat pada kuartal I 2016 atau hanya tumbuh 4,94 persen, dari biasanya kisaran lima persen, karena adanya pelemahan di seluruh kelompok lapangan usaha, kecuali sektor transportasi dan komunikasi serta sektor restoran dan hotel.

Meski demikian, pengeluaran konsumsi rumah tangga masih menyumbang distribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I yaitu mencapai 56,86 persen, diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 33,16 persen dan ekspor 18,78 persen.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 sebesar 4,92 persen, lebih banyak didukung oleh konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) yang tumbuh 6,38 persen, PMTB 5,57 persen, konsumsi rumah tangga 4,94 persen dan konsumsi pemerintah 2,93 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement