REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Pengarah Munaslub Partai Golkar Rambe Kamaruzamman mengatakan, hingga saat ini ia mengakui bahwa kebutuhan untuk terselenggaranya munas memakan banyak biaya. Rambe mengatakan, setidaknya panitia membutuhkan Rp 45 miliar untuk terselenggaranya munas.
Rambe mengatakan, karena itu, penyetoran uang dari caketum tersebut dirasa penting. Ia memang sempat membantah bahwa uang pendaftaran itu disebut transaksional. Ia mengatakan hal tersebut merupakan sumbangan dari calon agar munas bisa terselenggara.
"Perdebatan cukup panjang. Ini kan enggak melanggar undang undang. Ini kan kebutuhan munas banyak. Kampanye di beberapa wilayah, ya, kita sepakat bahwa sumbangan ini enggak melanggar KPK," ujar Rambe, di kantor DPP Partai Golkar, Jumat (6/5).
Ia mengatakan, sampai saat ini dari delapan calon yang mendaftarkan diri menjadi caketum masih ada dua nama yang belum menyerahkan uang sumbangan. Dua nama tersebut yakni Syahril Limpo dan Indra Bambang Sutoyo. Keduanya sempat bersikukuh untuk tidak membayar uang sumbangan.
Karena belum adanya penyerahan sumbangan dari dua nama tersebut, keduanya belum diloloskan dalam tahap verifikasi oleh panitia. Keduanya diminta untuk memberikan sumbangan uang dulu hingga batas waktu pengambilan nomor urut.