Senin 09 May 2016 11:53 WIB

Aher dan Deddy Jalani Tes Urine BNN

Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan sampel tes urine.  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan sampel tes urine. (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menjalani tes urine yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Senin (8/5).

Sebelum melaksanakan tes urine, orang nomor satu dan dua di Provinsi Jawa Barat meladani para waratawan yang bertanya soal pantauan pelaksanaan UN di SMPN 7 Kota Bandung. Usai diwawancara Aher dan Deddy Mizwar ikut antre bersama PNS eselon I hingga IV di lingkungan Pemprov Jawa Barat untuk mengambil wadah penampung urine mereka dari petugas BNNP di sekitar Aula Barat Gedung Sate.

Setelah itu, mereka menyerahkan sampel urine kepada petugas BNNP Jawa Barat bersama dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa. Hari ini sekitar 200 orang pegawai negeri sipil (PNS) eselon I hingga IV di lingkungan Pemprov Jawa Barat menjalani tes urine secara mendadak oleh petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat, di Aula Barat Gedung Sate Bandung.

Tes urine tersebut dilakukan usai para PNS melaksanakan apel pagi di Halaman Gedung Sate Bandung yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher. "Tujuannya (tes urine) ialah kita ingin memeriksa pegawai kita harus benar-benar bersih dari narkotika. Kita ingin memastikan bahwa dalam tubuh PNS tidak ada kandungan atau zat-zat berbahaya," kata Aher.

Sementara itu Kepala BNNP Jawa Barat Iskandar Ibrahim mengatakan tes urine tersebut dilakukan agar seluruh lapisan masyarakat termasuk PNS bersih dari narkoba. Menurut dia program bersih narkoba ini bukan hanya untuk masyarakat tapi juga pemerintah termasuk pejabat tinggi (PNS).

"Jadi selesai apel kantor, makanya gubernur melakukan pemeriksaan urine. Yakni, dimulai dari gubernur, eselon satu hingga empat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement