REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Prevalensi pengguna narkoba di Jawa Barat menjadi yang paling banyak di Indonesia. Bahkan, prevalensinya melebihi angka nasional. Prevalensi nasional adalah 2,2 persen, sementara Jabar mencapai 2,34 persen.
"Pengguna narkoba di Jabar paling banyak di Indonesia, mencapai 800 (ribu) sampai 900 ribu," ujar Ketua BNNP Jabar Iskandar Ibrahim kepada wartawan, di sela-sela kegiatan tes urine PNS Jabar, Senin (9/5).
Iskandar mengatakan, BNNP Jabar saat ini terus berpacu untuk mencapai target menurunkan prevelensi angka pengguna narkoba. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan tes urine dan penyuluhan.
"Di Jabar, pengguna narkoba yang coba pakai ada sekitar 70 persen. Mereka rata-rata usia remaja, pemuda, pelajar, dan mahasiswa," katanya.
Menurut Iskandar, pecandu narkoba di Jabar banyaknya usia pekerja. Jika dipresentasekan, sekitar 60 persen pecandu adalah pekerja dan 40 persen pemuda, pelajar, atau mahasiswa. "Pekerja paling banyak, makanya kami mengantisipasi seperti ini dengan tes urine," katanya.
Dikatakan Iskandar, tes urine tersebut dilakukan agar seluruh lapisan masyarakat termasuk PNS bersih dari narkoba. Program bersih narkoba ini bukan hanya untuk masyarakat, tapi juga pemerintah termasuk pejabat tinggi.
"Selesai apel kantor, makanya gubernur melakukan pemeriksaan urine. Yakni, dimulai dari gubernur, eselon I, II, III, dan IV," katanya.