Senin 09 May 2016 17:39 WIB

Gara-Gara Hukuman, Pusamania Ancam Mundur dari TSC

Rep: Ali Mansur/ Red: Israr Itah
Logo Pusamania Borneo Football Club
Foto: wikipedia
Logo Pusamania Borneo Football Club

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara Divisi Utama Liga Indonesia 2014, Pusamania Borneo FC (PBFC) merasa ada yang tak beres dalam penyelenggaraan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Pengurus tim berjuluk Pesut Etam ini menilai ada kejanggalan terhadap keputusan yang dikeluarkan pihak operator terhadap mereka hingga pekan kedua.

Hal itulah yang membuat pihak PBFC berpikir untuk melanjutkan kiprah pada turnamen jangka panjang tersebut. Ini diungkapkan oleh Nabil Husein Said Amin, pemilik klub PBFC, Ahad (8/5) malam.

Orang nomor satu Pusamania itu mengaku kurang paham dengan dengan cara PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) dalam membina hubungan dengan klub peserta. Padahal, kata dia, saat ini sedang dalam era semangat perbaikan.

"Toh dalam beberapa sisi kewajiban mereka terhadap klub juga belum dipenuhi, saling mengerti lah," kata Nabil, seperti dilansir laman resmi klub, Senin (9/5).

Nabil menambahkan, jatuhnya sanksi yang didapatnya melalui Komisi Disiplin TSC cukup mengejutkan pihaknya. Pasalnya, sanksi diputuskan tanpa memanggil terlebih dahulu ia untuk melakukan penjelasan.

Sebelumnya, Komisi Disiplin TSC menganggap Nabil telah melakukan pelanggaraan disiplin pada laga Bali United FC melawan PBFC di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Akibatnya PBFC didenda Rp 50 juta.

Selain itu, Nabil juga dilarang mendampingi timnya sebanyak dua kali saat melawan Persib Bandung dan Persiba Balikpapan.

Nabil menilai situasi ini seperti lelucon. Sebab subsidi klub belum diterimanya sesuai dengan yang dijanjikan oleh PT GTS, tapi mereka sudah main denda-denda saja.

Terkait hal ini pihaknya sudah melaporkan kepada Direktur Utama PT GTS Joko Driyono. "Kami mungkin berat untuk lanjutkan ikut TSC kalau kondisinya begini.  Mungkin seusai lawan Persiba, kami akan tentukan sikap, jika masih aja tidak ada niat perbaikan mungkin lawan Madura United kami tidak berangkat," kata Nabil melontarkan ancaman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement