REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Tahun ini, grup musik Project Pop genap berusia dua dekade. Selama kurun waktu yang panjang ini, tercatat sudah sembilan album yang mereka keluarkan.
Sejak dibentuk pada tahun 1996, Project Pop memang selalu konsisten dalam mengeluarkan karyanya.
Saat ditemui di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Project Pop mengaku album keempat mereka tahun 2003 yang berjudul 'Pop Oke' merupakan album yang menjadi titik balik mereka dalam bermusik.
"Bagi saya album yang paling berkesan adalah album keempat yang berjudul 'Pop Oke'. Karena album tersebut merupakan album dengan penjualan paling besar dan paling related (sesuai, red) di kehidupan sehari-hari," ujar Tika, Senin (9/5).
Hal senada juga diutarakan oleh Gugum dan Odie.
"Menurut saya album 'Pop Oke' yang paling berkesan dan pengaruh bagi saya. Karena semua lagunya juara. Dan gara-gara album ini saya menjadi lebih terkenal," kata Gugum sambil tertawa.
"Saya juga sama seperti tika. Album ini merupakan masterpiece bagi saya. Semua lagu di album ini itu menjual. Setelah itu udah nggak ada lagi album yang seperti 'Pop Oke' ini," tambah Odie.
Walaupun begitu, grup musik ini mengaku pernah mengalami sebuah kondisi dimana album yang mereka keluarkan tidak mendapatkan respons yang diharapkan.
"Di album pertama kita mencoba membuat album parodi, walaupun itu mencapai target dari label tapi responsnya kurang begitu besar. Hal ini menjadikan kami sempat merasa ini bukan jalannya kami. Bahkan ketika saat membuat album kedua, kita sudah siap-siap untuk menggunakan ijazah yang kita miliki untuk bekerja di bidang lain jika nantinya respons album kedua sama seperti album pertama." ungkap Yosie.
Dalam merayakan perjalanan dua dekade Project Pop di Industri musik Indonesia, grup musik asal Bandung ini akan menggelar mini konser pada tanggal 20 Mei mendatang di Soehanna Hall The Energy Building, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan.