Selasa 10 May 2016 12:10 WIB

JK: Presiden Jokowi Marah Disebut Dukung Setnov

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah karena disebut mendukung salah satu calon ketua umum Golkar, Setya Novanto. JK mengaku telah bertemu Jokowi dan membahas masalah tersebut.

"Presiden sama sekali tidak. Marah malah dikatakan begitu. Itu ingin saya tekankan. Dan Presiden minta itu disiarkan bahwa Presiden sama sekali tidak berpihak," kata JK, di gedung Bulog, Jakarta, Selasa (10/5).

Kepada dia, Jokowi menegaskan sama sekali tidak memberikan dukungan dan berpihak kepada salah satu calon ketua umum Partai Golkar tersebut. Menurut JK, Jokowi tak mungkin memberikan dukungannya kepada Setnov lantaran bukan merupakan anggota dan kader Partai Golkar.

"Kedua, tidak ingin mengembalikan lagi cara Orde Baru untuk pemerintah atau pejabat pemerintah itu mendukung seseorang, apalagi dengan cara memerintahkan aparat," kata JK menjelaskan.

Terlebih, Setya Novanto juga pernah mencatut dan menjual nama kepala negara terkait permintaan saham PT Freeport Indonesia. JK pun menegaskan, pemerintah bersikap netral terhadap pemilihan caketum Partai Golkar yang akan bersaing memperebutkan kursi di partai berlambang pohon beringin itu.

"Apalagi diberitakan mendukung seseorang yang dulu justru mencederai Presiden dan Wakil Presiden, mengatasnamakan, menjual nama Presiden. Masa saya dan Presiden mendukung seperti itu? Pasti tidak," ucap JK.

Namun, ia mengatakan, jika terdapat pejabat yang memberikan dukungan atas nama pribadi, JK tak mempermasalahkannya. "Asal jangan mengatasnamakan pemerintah dan mengatasnamakan apalagi Presiden," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengaku berkawan dekat dengan calon ketua umum Partai Golkar Setya Novanto. Namun, Luhut membantah rumor yang menyebut dirinya mendukung penuh pencalonan Setya untuk maju memimpin Partai Golkar. Luhut juga membantah pernah menyatakan dukungan kepada Setya dengan mengatasnamakan Presiden.

"Saya tidak pernah mengatakan mendukung siapa-siapa. Bahwa mereka teman saya, iya. Bahwa ada yang datang ke saya, juga iya. Bahwa Novanto baik sama saya, iya," ucapnya, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/5).

Tak hanya memiliki hubungan baik, Luhut juga menyebut bahwa ia menyukai pribadi mantan ketua DPR RI tersebut. Sementara, saat dikonfirmasi tentang rumor yang menyebut ia pernah meminta caketum Golkar lain mundur dari pencalonan, Luhut kembali membantah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement