Jumat 13 May 2016 09:20 WIB

Omzet Pedagang Pasar Tradisional Yogya Turun

Red: Yudha Manggala P Putra
Pedagang Pasar Klithikan menunggu pembeli di Pasar Klithikan Yogyakarta (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang Pasar Klithikan menunggu pembeli di Pasar Klithikan Yogyakarta (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Omzet pedagang pasar tradisional di Kota Yogyakarta berdasarkan hasil survei yang dilakukan awal 2016 mengalami penurunan meskipun jumlah pengunjung ke pasar naik.

"Dari hasil survei dapat diketahui bahwa pengunjung tidak melakukan transaksi dalam jumlah besar. Hasil survei ini akan menjadi perhatian bagi kami untuk menentukan kebijakan yang harus ditempuh," kata Kepala Bidang Pengembangan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Rudi Firdaus di Yogyakarta, Jumat (13/5).

Berdasarkan hasil survei pada tiga bulan pertama 2016, diketahui omzet pedagang di 31 pasar tradisional di Kota Yogyakarta rata-rata mengalami penurunan hingga 7,91 persen dibanding 2015.

Omzet pada 2016 rata-rata Rp 26,8 miliar sedangkan pada tahun lalu bisa mencapai Rp 29,14 miliar, padahal terjadi penurunan jumlah pedagang dari sekitar 15.600 orang pada 2015 menjadi 14.700 pedagang tahun ini.

Di beberapa pasar besar seperti Beringharjo, produk konveksi yang menjadi primadona juga mengalami penurunan porsi penjualan dari 33,69 persen pada 2015 menjadi 22,18 persen. Begitu pula produk sayur di Pasar Giwangan dari 33,35 persen pada 2015 menjadi 29,6 persen tahun ini.

Rudi menyebut, salah satu penyebab menurunnya omzet pedagang pada awal 2016 adalah banyaknya pedagang yang berjualan di depan pasar khususnya pasar yang berada di tepi jalan-jalan utama di Kota Yogyakarta.

"Beberapa pasar dengan banyak pedagang yang berjualan di luar pasar di antaranya adalah Pasar Demangan, dan Sentul serta di Pasar Kranggan saat pasar tersebut direvitalisasi," katanya.

Selain itu, Rudi menyebut bahwa penurunan omzet pedagang pasar tradisional juga dipengaruhi adanya gejolak ekonomi global yang menyebabkan pelambatan ekonomi.

Beberapa upaya yang akan dilakukan Dinas Pengelolaan Pasar untuk meningkatkan omzet pedagang pasar tradisional di antaranya penataan atau penertiban pedagang yang berjualan di luar pasar, serta merevitalisasi pasar.

Revitalisasi pasar tidak hanya dilakukan dengan membangun bangunan baru, tetapi bisa dilakukan dengan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dengan menjaga kebersihan pasar dan meningkatkan promosi pasar tradisional, serta mendorong bank memberikan bantuan kredit berbunga ringan kepada pedagang.

"Kami juga terus menertibkan barang-barang dagangan yang menghalangi jalan agar pengunjung lebih nyaman saat berbelanja di pasar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement