Senin 16 May 2016 11:25 WIB

Ilmuwan Duga Bangkai Paus Langka di Australia Contoh Kemunduran Evolusi

Bangkai ikan paus berparuh yang sangat langka ini ditemukan tersapu di Waitpinga Beach, Australia Selatan.
Foto: abc
Bangkai ikan paus berparuh yang sangat langka ini ditemukan tersapu di Waitpinga Beach, Australia Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah paus berparuh langka ditemukan mati di pantai di Australia Selatan pada Februari lalu. Temuan ini telah membuat para ilmuwan bingung karena paus ini memiliki dua gigi tambahan yang misterius.

Bangkai ikan paus misterius ini ditemukan berbarengan dengan peristiwa meninggalnya seorang remaja perempuan di Pantai Waitpinga dekat kota wisata, Victor Harbor. Akhirnya tim dari Museum Australia Selatan di Adelaide ditugaskan memeriksa mamalia tersebut.
 
"Ketika kami datang ke pantai itu cuacanya sangat berangin dan kami mengemudi di tengah hujan dan kita melihat kalau itu adalah paus berparuh. Saat kami melakukan diseksi, setelah kami lakukan pengukuran dan foto-foto, kami mulai melihat bagian rahangnya karena itulah salah satu bagian khas dari ikan paus berparuh. Bagian rahangnya sangat aneh. Saya tidak tahu apa itu, karena gigi ini adalah sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya," kata ilmuwan peneliti senior Dokter Catherine Kemper.
 
Paus berparuh hidup di perairan laut dalam dan jarang terlihat hidup-hidup oleh manusia. Gigi pada paus betina biasanya tidak sampai keluar menembus rahang atasnya. Tapi paus ini memiliki dua gigi kecil dan runcing.
 
"Saya berpikir, apakah kita memiliki spesies baru dari ikan paus disini?" Kata Kemper.
 
Situasi menjadi sedikit lebih jelas setelah bangkai paus dibawa kembali ke pusat maserasi museum, di mana tengkorak itu ditelanjangi dan dibersihkan oleh bakteri dalam tong air hangat. Manajer Koleksi Museum, David Stemmer mengeluarkan gigi kecil dan menemukan temuan mengejutkan.
 
"Saya menemukan sebuah gigi yang lebih besar di bawahnya, yang merupakan gigi dari ikan paus berparuh Hector. "Itu masih menarik, dan meskipun kita sekarang tahu ikan paus itu adalah dari spesies yang sudah diketahui, tapi tetap saja itu bukan spesies yang sering kita temukan di Australia dan sejauh ini itu adalah spesimen ketiga yang pernah kita kumpulkan di Australia Selatan," kata Stemmer.
 
Tim kemudian menghubungi rekan-rekannya di museum di seluruh dunia, termasuk Institut Smithsonian di Amerika Serikat, tapi belum menemukan jawaban untuk dua gigi vestigial. Mereka tidak yakin ikan paus ini cacat, tapi bisa jadi merupakan kemunduran evolusi.
 
Kemper mengatakan meski paus tersebut telah dikumpulkan, dibersihkan dan dimasukan dalam katalog oleh Museum Australia Selatan, para ilmuwan mungkin belum mengetahui alasan dan mempelajari lebih lanjut tentang spesies yang sulit dipahami ini.
 
"Semakin banyak yang kita ketahui tentang hewan kami, semakin mudah untuk melestarikan mereka. Tanpa pengetahuan itu, amat sulit untuk mengetahui apa yang terjadi dan untuk memantau apakah kelestarian populasi paus hector ini baik," kata Kemper.
 
 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-05-15/ilmuwan-duga-bangkai-ikan-paus-langka-di-australia-selatan-contoh-kemunduran-evolusi/1580454
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement