Sabtu 21 May 2016 01:03 WIB

Bea Cukai Cegah Penyelundupan Ratusan Karung Gula

Gula impor
Foto: Bhakti Pundhowo/Antara
Gula impor

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Petugas bea cukai mencegah upaya penyeludupan ratusan gula impor dari kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas Sabang yang hendak dibawa ke daratan Aceh.

Kepala Seksi Penindakan I Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh Ahmad Rozi mengatakan, di Banda Aceh ada sekitar 500 karung gula impor dari Sabang yang dicegah masuk ke daratan Aceh. Pencegahan upaya penyeludupan tersebut dilakukan di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh, Jumat malam (20/5).

Gula impor ilegal tersebut dibawa penumpang KMP Tanjung Burang dari Pelabuhan Balohan, Sabang.

"Pencegahan dilakukan setelah kami mendapat informasi ada ratusan karung gula yang dibawa penumpang KMP Tanjung Burang dari Sabang. Berdasarkan informasi tersebut, petugas langsung menuju Pelabuhan Ulee Lheue," kata dia.

Ahmad Rozi mengatakan, petugas tidak menyita gula impor ilegal tersebut karena kapal tersebut segera berlayar kembali menuju Balohan, Sabang. Apalagi, pada saat itu banyak penumpang ke Pulau Weh tersebut.

"Petugas melakukan tindakan pencegahan saja agar ratusan karung gula impor tersebut tidak tidak diturunkan dari kapal. Jika memang ada yang berupaya menurunkannya, langsung disita. Upaya ini dilakukan agar gula impor tersebut dibawa kembali ke Sabang," kata dia.

Ahmad Rozi menyebutkan, gula impor tersebut hanya bisa dikonsumsi dan diperjualbelikan di kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas Sabang. Gula impor tersebut tidak boleh dibawa ke daratan Aceh.

"Upaya pencegahan penyeludupan gula impor dari Sabang ini setiap hari dilakukan. Sebab, hingga kini belum ada kebijakan yang mengizinkan gula dari kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas Sabang bisa dibawa ke daratan Aceh," kata Ahmad.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement