REPUBLIKA.CO.ID, FALLUJAH -- Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi telah mengumumkan dimulainya serangan militer untuk merebut kembali Fallujah dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Tentara juga telah meminta penduduk Fallujah untuk mengungsi sementara.
"Dengan nama Allah, kami di sini untuk mengumumkan bahwa bendera Irak akan segera berkibar di langit Fallujah. Hari ini kita akan meruntuhkan bendera hitam dari orang-orang asing tercela yang menyandera kota tercinta kita," kata Abadi pada Senin (23/5), seperti dilansir Aljazirah.
Ia mengatakan, kini saatnya pembebasan Fallujah dan meraih kemenangan atas kota tersebut. Abadi mengatakan, ISIS tak lagi memiliki tempat di Fallujah dan sudah saatnya melarikan diri.
Sebelumnya, tentara telah mengatakan kepada penduduk Fallujah untuk meninggalkan kota itu menjelang serangan. Menurut keterangan unit media militer pada Ahad (22/5), keluarga yang tak bisa meninggalkan kota harus menaikkan bendera putih demi menandai lokasi mereka.
"Tentara meminta warga yang masih di Fallujah bersiap meninggalkan kota melalui rute aman yang akan diumumkan kemudian," ujar pernyataan media militer.
Fallujah merupakan kota Irak pertama yang jatuh ke tangan ISIS. Dikenal sebagai "Kota Menara" dan Ibu Para Masjid", Fallujah merupakan fokus bagi iman dan identitas Muslim Sunni di Irak.