Senin 23 May 2016 18:47 WIB

Mensos Tinjau Zona Merah Gunung Sinabung

  Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kanan) didampingi Kapolres Karo AKBP Pangasian Sitio (kiri) meninjau lokasi Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Senin (23/5).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kanan) didampingi Kapolres Karo AKBP Pangasian Sitio (kiri) meninjau lokasi Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Senin (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meninjau zona merah erupsi Gunung Sinabung di Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Senin (23/5), yang menjadi lokasi tewasnya tujuh warga. Dalam peninjauan itu, Mensos didampingi Bupati Karo Terkelin Brahmana, Kapolres Karo AKBP Pangasian Sitio, dan Dandim 0205/Karo Letkol Inf Agustatius Sitepu.

Dalam kunjungan tersebut, Mensos Khofifah Indar Parawansa hanya meninjau dari luar pos pengamanan yang telah disiapkan Satgas Penanganan Erupsi Gunung Sinabung. Meski Gunung Sinabung tidak menunjukkan aktivitas, tetapi area yang berada di sekitar radius 5 km itu dipenuhi abu vulkanik yang berterbangan, dan semakin pekat jika dilintasi kendaraan.

Usai peninjauan, Mensos mengatakan, masyarakat diharapkan dapat mematuhi larangan pemerintah agar tidak memasuki area yang dikategorikan zona merah. Dengan aktivitas Gunung Sinabung yang sulit diprediksi, kepatuhan terhadap larangan memasuki zona merah tersebut sangat diperlukan demi keselamatan jiwa masyarakat.

Pihaknya menyadari jika masyarakat Kabupaten Karo memiliki kultur agraris dengan bercocok tanam sehingga hampir semua aset berada di lokasi zona merah. Namun masyarakat juga perlu mementingkan keselamatan jiwa sehingga harus mematuhi peringatan pemerintah dan Satgas Penanganan Erupsi Gunung Sinabung.

Selain meningkatkan sosialisasi mengenai tingkat keamanan, pihaknya juga mengharapkan Pemkab Karo untuk membangun komunikasi dengan masyarakat guna memberitahukan kondisi yang ada.

"Jika aman, warga bisa memetik hasil tanamannya," katanya.

Sebagai program jangka panjang, ujar Mensos, pemerintah akan mempersiapkan early warning system guna mengetahui perkembangan aktivitas Gunung Sinabung. Ketika ada tanda-tanda aktivitas vulkanologi, masyarakat bisa mengikuti prosedur evakuasi seperti yang disosialisasikan Satgas Penanganan Erupsi Gunung Sinabung.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement