Rabu 25 May 2016 08:15 WIB

Seorang Dokter NHS Inggris Gabung ISIS

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Isaam Abuanza
Foto: BBC
Isaam Abuanza

REPUBLIKA.CO.ID, SHEFFIELD -- Seorang dokter dari layanan kesehatan Inggris atau NHS meninggalkan istri dan dua anaknya di negara itu demi bergabung dengan Negara Islam di Suriah.

Dilansir dari ITV News, Isaam Abuanza (37 tahun) meninggalkan keluarganya di Sheffield setelah menghabiskan tujuh tahun bekerja di NHS dan masuk Suriah pada 26 Juli 2014. Abuanza adalah seorang dokter Palestina berkewarganegaraan Inggris. Ia diyakini sebagai dokter NHS pertama yang bergabung dengan ISIS.

Seperti peserta lainnya dalam kelompok militan, Abuanza menyelesaikan dokumen pendaftaran yang menggambarkan dirinya sebagai seorang dokter spesialis endokrinologi atau pengobatan ketidakseimbangan hormon.

Pada halaman Facebook-nya, Abuanza mengenakan seragam dokter dan membawa pistol. Dalam gambar lain, ia menggendong senapan otomatis saat membaca Al-Quran dalam seragam tempurnya.

Adik Abuanza, Najla mengatakan kepada BBC, orang tuanya tidak akan pernah memaafkan Abuanza.

"Harapan ayah saya adalah melihatnya sebelum dia (ayah) meninggal. Dia (ayah) telah menghabiskan semua uangnya untuk dia dan pendidikannya dan ini adalah apa yang dia lakukan," ujar Najla.

Sebelum berangkat ke Suriah, Abuanza bekerja shift di catatan sipil Sheffield. Ia juga menjalankan usaha pakaian daring yang menjual kaftan. Namun tutup tiga bulan sebelum ia tiba di Suriah. Abuanza menjadi dokter di Baghdad, setahun sebelum invasi Amerika Serikat pada 2003.

Saat bekerja di NHS, ia menulis secara aktif di forum medis mengatakan, dokter kelahiran asing harus meninggalkan martabat mereka sebelum datang ke Inggris karena cara NHS memperlakukan mereka.

Keberadaannya saat ini tidak diketahui, tetapi pada Oktober 2015, ia diyakini tinggal di provinsi Deir Ezzour di Suriah timur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement