Selasa 31 May 2016 12:43 WIB

AMI Sebut 426 Museum di Indonesia Perlu Revitalisasi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
 Pekerja menyelesaikan pekerjaan perbaikan Museum Prasasti yang terletak di jalan Tanah Abang I, Gambir, Jakarta, Selasa (9/10).     (Agung Fatma Putra)
Pekerja menyelesaikan pekerjaan perbaikan Museum Prasasti yang terletak di jalan Tanah Abang I, Gambir, Jakarta, Selasa (9/10). (Agung Fatma Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Museum Indonesia (AMI) mengatakan 426 museum di Indonesia butuh direvitalisasi. Menurut Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana, untuk menarik minat pengunjung datang, revitalisasi harus segera dilakukan.

"Pertemuan ini diadakan untuk membahas dan berdiskusi mengenai masa depan museum agar lebih berkembang dan berkualitas dalam melayani masyarakat. Selain itu juga menjawab tantangan museum di skala internasional," ujarnya.

AMI juga berharap agar Pemerintah dan DPR segera membentuk badan permuseuman Indonesia karena sinkron dengan Undang-Undang ekonomi kreatif yang telah diusulkan pemerintah.

"Museum ini memegang peran penting dalam kebudayaan, jati diri bangsa dan destinasi utama pariwisata. Kami berharap, aksi perubahan museum ke yang lebih baik segera terealisasi," kata Putu Rudana.

Selain itu, pertemuan tersebut bertujuan untuk mencarikan solusi dengan beberapa opsi seperti teknologi digital untuk pengembangan museum, peningkatan citra museum, SDM cerdas serta kreatif dan pelibatan publik dalam pengembangan museum.

Sekretaris direktorat jenderal kebudayaan Nono Adya Supriyatno mengapresiasi kepada seluruh kepala museum nasional atas terselenggaranya acara ini.

"Lewat forum pertemuan nasional museum ini, mari kita bangun komunikasi membahas isu strategis untuk memperluas informasi bagi masyarakat, karena museum menjadi tanggung jawab keseluruhan," katanya.

Pemerintah, ujar Nono, saat ini sedang membangun museum agar menjadi sumber belajar, tempat penelitian, pengembangan bagi suatu peradaban yang pernah terjadi.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement