REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki berharap kerja sama Jepang dan Indonesia di bidang pertahanan dapat terus meningkat. Itu ia katakan dalam menyambut ulang tahun "Japan Self Defense Forces" (JSDF) atau Pasukan Bela Diri Jepang ke-62, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (1/6) malam.
"Hubungan yang erat antara Pasukan Bela Diri Jepang dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) ditandai dengan diletakkannya patung Jenderal Soedirman, yang merupakan panglima pertama Indonesia, di Kementerian Pertahanan Jepang," katanya menjelaskan.
Tanizaki mengemukakan hubungan kedua negara di bidang pertahanan kini juga semakin baik. Itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman mengenai kerja sama pertahanan pada Maret 2015.
Selain itu, untuk pertama kalinya, pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Jepang-Indonesia atau dikenal dengan pertemuan "Japan-Indonesia 2+2", juga telah dilaksanakan pada Desember 2015.
Menurut dia, Jepang menyetujui kesepakatan itu karena ingin berkontribusi secara proaktif untuk perdamaian yang dilandasi prinsip kerja sama internasional, sehingga Jepang akan lebih aktif menjaga kemakmuran, kestabilan, dan perdamaian di kawasan maupun dunia.
Oleh karena itu, ke depannya, berpijak pada Undang-Undang Keamanan dan Perdamaian Jepang yang baru, Pasukan Bela Diri Jepang tidak lagi hanya dibatasi di dalam negeri, tetapi juga akan diperluas hingga ke tatanan global, sehingga dapat berkontribusi lebih aktif demi perdamaian internasional, ujarnya.
"Dengan adanya kesepakatan kerja sama antara Pasukan Bela Diri Jepang dan TNI, kini semakin meningkat pula penguatan di bidang pemeliharaan keamanan," katanya.
"Kami berharap, agar pertukaran di bidang pertahanan, termasuk pertukaran personel antara kedua negara (Indonesia dan Jepang), semakin meningkat di masa mendatang," ujarnya.